JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Diduga aniaya ibu hingga tewas, sang anak ternyata pengidap gangguan mental.
Pelaku berinisial A (36) diduga telah melakukan penganiayaan kepada ibunya hingga tewas yang berinisial RKL (72).
"Sebelumnya juga sering melakukan penganiayaan kepada ibuanya sampai lebam," kata ketua RT setempat, Eme (65) di lokasi, Jumat (29/10/2021).
Penganiayaan itu dilakukan diduga karena pelaku memiliki gangguan kejiwaan.
Sebelumnya, kata pak RT, A juga sempat di bawa ke rumah sakit jiwa pada bulan Agustus 2021 lalu, namun kini telah pulang.
"Anaknya itu memang harus rutin minum obat karena gangguan kejiwaan. Pernah di bawa ke rumah sakit jiwa," tuturnya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Cengkareng Iptu Bintang mengatakan sebelum kejadian, pada malam harinya, A juga sempat mau melakukan penganiayaan kepada ibunya.
Saat itu, A sedang mengantarkan ibunya berobat di kawasan Kapuk.
"Saat sedang mengantarkan berobat yang bersangkutan sempat mau melakukan penganiayaan kepada ibunya," papar Iptu Bintang.
Saat ini, A sudah di bawa ke Polsek Cengkareng untuk dilakukan pemeriksaan.
"Sementara karena ini kita kepolisian tidak bisa menjudge orang ini gangguan jiwa ataupun tidak dapat dipidana, tetap kita melakukan proses kita koordinasi, kita kirimkan ke RS Kramat Jati untuk pemeriksaam kejiwaan dan nanti akan kita koordinasiikan dengan Kejaksaan kedepaannya ataupun di Pengadilannya seperti apa," tutur Iptu Bintang.
Warga setempat bernama Fedrick (35) mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Jumat (29/10/2021) pagi hari.
Saat itu dirinya yang datang ke lokasi sudah melihat ibunya dalam keadaan tergeletak dengan darah pada bagian kepala.
"Pak RT lagi solat Jumat, saya ke sana (rumah korban) untuk menjadi saksi, pas saya lihat di sana ibunya sudah meninggal," ujarnya kepada poskota.co.id di lokasi, Jumat.
Dikatakan, Fedrick saat itu dirinya hanya melihat korban memgeluaekan darah di bagian kepala, namun dia tidak mengetahui persis darah yang dikeluarkan tersebut apakah dari bagian kepala atau bukan.
"Cuma kita ngga ada yang berani mendekatkan terus kami lapor ke Polsek," jelasnya.
Menurutnya, tidak ada luka lebam lain yang ditemukan pada tubuh korban.
Terpisah, ketua RT015 RW005, Eme (65) mengatakan kejadian itu diketahui setelah anak korban sendiri melaporkan kejadian itu kepada tetangganya.
Saat itu, anaknya melaporkan kepada tetanga bahwa ibunya tersebut terjatuh dan mengeluarkan darah.
Menurut Eme, A merupakan seorang anak dengan penyandang gangguan kejiwaan.
Dugaan sementara, ibunya tersebut tewas karena ulah anaknya sendiri.
Dugaan itu muncul karena A memiliki gangguan kejiwaan. Sebelumnya, kata Eme, A juga sempat melakukan penganiayaan kepada ibunya hingga menyebabkan luka lebam.
"Dugaannya karena dianiaya anaknya sendiri, soalnya anaknya ini ada gangguan kejiwaan. Sebelumnya ibuanya itu juga sering dipukul sama anaknya sampai lebam," tuturnya di lokasi.
Tonton juga video "Kecelakaan KRL di Pintu Petamburan, Sebuah Motor Terjepit di Bawah Kereta". (youtube/poskota tv)
Dugaan kedua korban bisa tewas, menurut pengakuan sang anak adalah korban meminum obat yang terlalu keras, sehingga korban terjatuh dan meninggal dunia akibat lukanya.
Sebab sebelumnya, menurut pengakuan A, korban sehabis diantarkan ke rumah sakit untuk berobat kemudian meminum obat tersebut.
"Jadi menurut versi dia (si anak) gitu, ibunya habis minum obat terlalu keras kemudian terjatuh," ucap Eme. (cr01)