ADVERTISEMENT

Bamsoet Dukung Langkah Jokowi yang Akan Anugerahi Tokoh Film Nasional Usmar Ismaul Sebagai Pahlawan Nasional

Jumat, 29 Oktober 2021 18:37 WIB

Share
 Ketua MPR  Bambang Soesatyo I(Bamsoet) dalam acara Festival Film Wartawan Indonesia XI. (ist)
 Ketua MPR  Bambang Soesatyo I(Bamsoet) dalam acara Festival Film Wartawan Indonesia XI. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan menganugerahi tokoh perfilman nasional Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional pada saat perayaan Hari Pahlawan 10 November 2021 di Istana Bogor. 

Selain dikenal sebagai Bapak Perfilman Nasional, Usmar Ismail juga terkenal aktif sebagai sastrawan dan wartawan. Bahkan, ia juga menjadi anggota TNI di Yogyakarta dengan pangkat Mayor.

Usmar Ismail dikenal menghasilkan film 'Darah dan Doa' (The Long March of Siliwangi) pada tahun 1950 sebagai film pertama yang secara resmi diproduksi oleh Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat.

Khusus di bidang jurnalistik, Usmar Ismail pernah menjadi pendiri dan redaktur Harian Patriot, redaktur majalah bulanan Arena, Yogyakarta (1948), dan Gelanggang, Jakarta (1966-1967).

Usmar Ismail juga pernah menjadi ketua Persatuan Wartawan Indonesia (1946-1947). Bahkan saat menjadi wartawan, ia pernah dijebloskan ke penjara oleh Belanda karena dituduh terlibat subversi.

"Sejak dahulu sampai sekarang, wartawan senantiasa memegang peranan penting dalam memajukan perfilman Indonesia. Film juga terbukti berperan besar membangun karakter bangsa," kata Bamsoet.

 Hal itu, lanjut Bamsoet, sebagaimana ditunjukan Usmar Ismail melalui berbagai karya film yang ia hasilkan.

"Oleh sebab itu sudah selayaknya negara memberikan penghargaan besar terhadap insan perfilman, sekaligus membantu mengembangkan industri perfilman menjadi bagian dari ketahanan nasional," ujar Bamsoet usai menghadiri Malam Anugerah Piala Gunungan Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) XI, di Jakarta, Kamis malam (28/10/2021).

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, FFWI XI melahirkan sejarah baru dalam perfilman Indonesia. Karena tidak hanya menilai karya film yang telah ditayangkan di bioskop, tetapi juga memberikan penilaian terhadap karya film yang ditayangkan di media over the top atau OTT, yang kini juga menjadi saluran utama bagi penonton dalam menyaksikan karya film.

Bedanya dengan festival film lain, dalam FFWI XI dibuat tiga genre atau kategori penilaian. Terdiri dari genre komedi, horor dan drama.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT