"Pak RT lagi solat Jumat, saya ke sana (rumah korban) untuk menjadi saksi, pas saya lihat di sana ibunya sudah meninggal," ujarnya kepada poskota.co.id di lokasi, Jumat.
Dikatakan, Fedrick saat itu dirinya hanya melihat korban memgeluaekan darah di bagian kepala, namun dia tidak mengetahui persis darah yang dikeluarkan tersebut apakah dari bagian kepala atau bukan.
"Cuma kita ngga ada yang berani mendekat kan terus kami lapor ke Polsek," jelasnya.
Menurutnya, tidak ada luka lebam lain yang ditemukan pada tubuh korban.
Terpisah, ketua RT015 RW005, Eme (65) mengatakan kejadian itu diketahui setelah anak korban sendiri melaporkan kejadian itu kepada tetangganya.
Saat itu, anaknya melaporkan kepada tetannganya bahwa ibunya tersebut terjatuh dan mengeluarkan darah.
Menurut Eme, A merupakan seorang anak dengan penyandang gangguan kejiwaan. Dugaan sementara, ibunya tersebut tewas karena ulah anaknya sendiri.
Dugaan itu muncul karena A memiliki gangguan kejiwaan. Sebelumnya, kata Eme, A juga sempat melakukan penganiayaan kepada ibunya hingga menyebabkan luka lebam.
"Dugaannya karena dianiaya anaknya sendiri, soalnya anaknya ini ada gangguan kejiwaan. Sebelumnya ibuanya itu juga sering dipukul sama anaknya sampai lebam," tuturnya di lokasi.
Dugaan kedua korban bisa tewas, menurut pengakuan sang anak adalah korban meminum obat yang terlalu keras. Sehingga korban terjatuh dan meninggal dunia akibat lukanya.
Sebab sebelumnya, menurut pengakuan A, korban sehabis diantarkan ke rumah sakit untuk berobat kemudian meminum obat tersebut.
"Jadi menurut versi dia (si anak) gitu, ibunya habis minum obat terlalu keras kemudian terjatuh," ucap Eme. (Cr01).