Heboh, Lurah Duri Kepa Bantah Pinjam Uang, Tuding Bendahara yang Pinjam Ratusan Juta Untuk Kepentingan Pribadi

Kamis 28 Okt 2021, 17:45 WIB
Lurah Duri Kepa Marhali., menolak disebut pinjam uang ratusan juta rupiah. (cr01)

Lurah Duri Kepa Marhali., menolak disebut pinjam uang ratusan juta rupiah. (cr01)

Sebelumnya, Sandra Komalasari (32) seorang warga Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang diduga menjadi korban penggelapan dan penipuan yang dilakukan oleh dua orang oknum pejabat di Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. 

Atas dugaan penggelapan dan penipuan, warga Tangerang polisikan Lurah Duri Kepa. 

Kasus ini bergulir saat Sandra dimintai tolong oleh DA yang merupakan bendahara di Kelurahan Duri Kepa untuk dapat meminjamkan sejumlah uang. 

Saat itu Sandra yang merupakan rekan dari DA dijanjikan akan diberikan sebuah pekerjaan dan fee jika dapat meminjamkan uang kepada DA. 

Namun ironisnya uang yang dipinjam oleh DA atau mengatasnamakan Kelurahan Duri Kepa ini diklaim untuk membayar honor para RT dan RW lingkungan.  

"Kasus ini sejak bulan Mei 2021. Awalnya bendahara kelurahan meminjam dana buat nalangin honor RT/RW," kata Sandra saat dihubungi, Rabu (27/10/2021). 

Menurut dia DA yang mengaku disuruh oleh pimpinan dalam hal ini Lurah Duri Kepa diminta meminjamkan uang sampai ratusan juta. 

"Mereka mintanya Rp340 juta, saya enggak ada segitu, cuma ada Rp54 juta. Jadi, uang itu saya langsung transfer ke masing-masing rekening RT. Nah, pinjaman itu termasuk sampai Juni, hingga mencapai Rp264,5 juta" ujarnya.

Dia mengatakan demi hubungan baik dan bisa mendapat pekerjaan seperti yang dijanjikan dirinya kemudian memberikan uang dengan jumlah yang diminta. 

"Ya saya juga transfernya ke rekening orang orang yang bersangkutan. Dia janji mau kasih fee 10 persen dan memberikan pekerjaan pengadaan barang dan jasa," ujarnya. 

Sandra mengatakan DA meminjam uang tersebut dengan dalih anggaran di Kelurahan Duri Kepa minus. 

"Mereka bilangnya dananya sudah minus. Saya berani minjamin, saya pikir ini teman. Terus dijanjikan juga kan. Saya pikir transfer bukan ke rekening bendahara atau lurah, saya ke RT-RT saya pikir aman. Ternyata pas ditagih, melengos semua," ujarnya. (Cr01).

Berita Terkait
News Update