BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Serangan antar geng motor, yang terjadi di Jalan Inspeksi Kali Malang, Kampung Paparean, Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Cikarang Pusat, pada Minggu (24/10/2021) dini hari menyebabkan korban jiwa.
Membuat Keluaga korban kini harus kehilangan salah satu keluarga nya yang diketahui menjadi korban pengeroyokan antar geng tersebut yaitu Syawaludin (20).
Diketahui bahwa korban ditemukan Keluaga sudah meninggal di kamar jenazah dengan kondisi penuh luka (Jari kelingking pada Kaki putus, Bokong dan Kaki Robek) di salah satu rumah sakit di Karawang, Jawa Barat, pada Minggu (24/10/2021) lalu.
Diceritakan oleh Kakak Korban, yaitu Santi (40) bahwa korban Syawaludin sebelumnya tengah diajak oleh dua temannya, yang diketahui Keluarga belum pernah melihat dua orang yang menjemput korban dirumah kontrakan korban.
"Ini saya diceritakan juga sama tetamgga di samping Kontrakan adik saya nih, Kejadiannya kan Minggu (24/10) dini hari, nah pas malam Minggunya itu, dia disamper sama dua orang temannya ke kontrakan, ngetuk ngetuk pintu, tetapi anehnya dua teman tersebut nampak asing, dan belum pernah keluaga menemui mereka sebelumnya," ucap Santi, saat ditemui Poskota.co.id, Selasa (26/10/2021) sore.
Santi mendapatkan informasi dari tetangga adiknya yang berada di kontrakan percis disebelah nya, bahwa saat itu, korban tengah selesai mencuci pakaian.
"Iya katanya adik saya habis cuci pakaian lah, jam 8 malam, enggak lama, ada dua orang temanya itu masuk ke dalam area rumah kontrakan, sempat disautin sama tetangga saya, kalau korban (tidak ada dirumah), meski dikatakan seperti itu, dua pemuda tadi tetap datang dan mengajak kroban untuk pergi," sambungnya.
Dikatakannya bahwa, korban yang bernama Syawaludin tetap menemui dua temannya tersebut, namun sebelum bertemu, adiknya itu nongkrong di pos yang berada di depan masuk gang kontrakan.
"Iya tetap ikut gitu, berangkat, tapi sebelum Ketemu sama temannya, adik saya itu sempat nongkrong di pos ronda, depan kontrakan, dan sempat ngobrol sama ponakan saya juga, katanya mau pergi ngopi (bersama dengan kerabatnya)," tuturnya.
Setelah itu diketahui bahwa, ketika korban pukul 21.00 WIB, Sabtu (23/10) tersebut, pihak keluarga memang tidak ada yang melakukan kontak komunikasi dengan korban.
Namun pada Minggu Malam, pihak keluarga baru mendapatkan informasi bahwa Syawaludin berada di Salah satu rumah sakit di Karawang, pada Minggu (25/10) malam.
"Dari pihak kita, keluarga gak ada yang melakukan komunikasi setelah jam 9 malam Adik saya dijemput temannya tersebut, lagipula, adik saya tidak memiliki handphone," sambung Santi.
Syawaludin merupakan pemuda yang tertutup atau pendiam, dikatakan oleh Santi, maka dari itu, jika korban meninggalkan rumah, jarang Syawaludin mengatakan akan bertemu dan berada ditempat yang ia tuju.
"Anaknya pendiam, bapak saya juga gak tahu, korban malam itu mau kemana, meski anaknya pendiam tetapi dia anak yang rajin, mau melalukan atau disuruh apapun," ucap Santi.
Diketahui korban tinggal dirumah kontrakan yang berlamat di Kampung Harapan Baru RT 003 RW 011, Desa Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang Utara.
Syawaludin telah putus sekolah sejak kelas lima SD, adapun ia pernah bekerja sebagai office boy, sebelum Pandemi Covid-19, dan sebelum meninggal Syawaludin beraktivitas sebagai buruh serabutan.
Lalu pada Minggu, (24/10/2021), Abdul Rohim ayah korban didatangi oleh salah satu teman Anaknya, dengan mengatakan bahwa Syawaludin berada di rumah sakit di Karawang.
Korban dibawa oleh pihak keluarga pada Senin, (25/10/2021) lalu.
Dimana Korban sudah meninggal dan berada di kamar jenazah.
"Harapan kami, pelaku cepat diamankan (oleh pihak kepolisian) agar kejadian ini tidak terulang, dan kami Meminta agar dihukum setimpal," pungkas Santi. (kontributor/ihsan fahmi)