JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Dokter sekaligus influencer asal Indonesia, yakni Tirta Madira Hudhi alias dr Tirta memberikan penjelasan terkait adanya pasien yang mengeluh mengalami rambut rontok pasca sembuh dari Covid-19.
Menurutnya, ada beberapa pasien yang mengeluh mengalami kerontokan rambut setelah sembuh dari Covid-19 sejak bulan Juli 2021 lalu.
Kerontokan rambut itu dialami mantan pasien Covid-19 secara masif dan mereka sontak kebingungan mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Kemudian dr Tirta mencoba memberikan penjelasannya secara medis mengapa bisa gejala rambut rontok itu bisa terjadi pasca sembuh dari Covid-19.
Ternyata kerontokan rambut itu berawal dari sebuah syndrome bernama Telogen Effluvium yang artinya kerontokan rambut secara masif temporer dalam waktu singkat dikarenakan stres atau syok di dalam tubuh.
Syndrome itu dikutip dr Tirta yang dipublikasikan oleh sebuah jurnal bernama American Academy Of Dermatology Assosciation.
“Contoh, kenapa potong rambut, rambutnya bisa tumbuh? Karena rambut yang rontok akan digantikan dengan yang baru, jadi folical rambut yang hilang dengan folical rambut yang baru akan selalu imbang,” ucapnya, dikutip dari kanal YouTube Tirta PengPengPeng pada Selasa (26/10/2021).
“Nah ketika tubuh mengalami fase stres, seperti demam, panik, cemas ya kan, itu tubuh akan secure di energi yang utama. Jadi dia akan kayak pesawat ruang angkasa gitu yang enggak penting dibuang.
“Nah dia ternyata nganggep rambut itu nggak penting, otomatis dirontokin sama dia sehingga otomatis energinya itu terfokus untuk revovery,” ucapnya menambahkan.
Artinya, menurut dr Tirta Covid-19 ini menganggap sel-sel paru lebih penting daripada rambut.
Maka protein yang ada di dalam tubuh manusia pasca sembuh dari Covid-19 dibuat untuk pemulihan saja.
Dengan begitu folical dibagian rambut berkurang dan terjadilah kerontokan masif yang disebut Telogen Effluvium.
Kemudian dr Tirta menjelaskan bagaimana cara mengatasi kerontokan rambut secara mendadak.
Menurutnya ada 5 solusi yang bisa digunakan saat rambut mengalami kerontokan setelah sembuh dari Covid-19.
“Pertama, kontrol stres karena semakin kita panik dan paranoid maka akan semakin botak kepala kita, nggak usah panik karena ini sementara aja (temporer), biasanya satu bulan,” imbuhnya.
“Kalau rontok terus gimana? Kamu harus mencari dokter kulit terdekat, dicek siapa tau malah kena Dermatitis Seboroik,” sambungnya.
Solusi kedua yakni berupaya menambahkan protein yang banyak ke dalam tubuh seperti memakan telur, tahu, tempe dan lain-lain.
Ketiga yakni banyak konsumsi vitamin C dan E karena vitamin tersebut membantu pertumbuhan atau recovery tubuh terutama kulit.
Keempat ada menjaga kebersihan rambut, seperti menggunakan shampoo yang ada vitaminnya dan jangan pernah tiduran saat rambut masih dalam keadaan basah.
“Terus yang terakhir, nomor lima itu adalah kamu kan berarti kekauatan ramabut agak rapuh jadi kamu stop misalnya disisir susah ya paling enggak dibasahin dulu, ya dibuat mudah,” tutur dr Tirta.
“Biasanya kerontokannya itu bukan dibagian depan tapi dibagian ubun-ubun. Kadang rasanya disertai nyeri kepala,” tambahnya. (cr03)