Karena distribusi bobot yang lebih ideal ini, penggerak roda belakang memiliki pengendalian yang lebih baik namun cenderung oversteer.
Fungsi roda depan hanya untuk kemudi dan roda belakang untuk penggerak, beban kerja masing-masing roda dapat terdistribusi lebih optimal sehingga usia pakai komponen suspensi, kemudi, rem, dan penggerak dapat lebih panjang.
Mobil dengan penggerak roda belakang juga lebih andal melahap tanjakan karena roda penggerak di belakang membuat ban tidak mudah kehilangan traksi akibat pindahnya bobot mobil ke belakang.
Di balik keunggulannya, mobil RWD memiliki beberapa kekurangan.
Seperti efisiensi penyaluran tenaga berkurang akibat terdapatnya kerugian mekanis, di mana tenaga akan disalurkan via komponen ekstra seperti as kopel sebelum ke gardan belakang.
Umumnya mesin RWD menganut tata letak longitudinal atau membujur sehingga membutuhkan ruang mesin lebih besar dan mengorbankan area kabin.
Tonton juga video "Tiba di Polda Metro Jaya, Selegram Rachel Vennya Terobos Awak Media". (youtube/poskota tv)
Ditambah, lantai kabin akan disesaki dengan terowongan untuk transmisi dan as kopel yang mengurangi teritori interior dan menambah kebisingan.
“Sistem penggerak roda depan dan belakang disesuaikan dengan peruntukan kendaraan dan kebutuhan. Selain itu termasuk mempertimbangkan kondisi geografis dan karakter berkendara,” jelas Nur Imansyah Tara, Aftersales Division Head Auto2000. (muhamad ichsan)