SERANG, POSKOTA.CO.ID - Para petani di Banten dinilai sudah mulai melek terhadap informasi cuaca yang dikabarkan oleh BMKG baik melalui website resmi maupun yang dikabarkan oleh penyuluh pertanian.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanper) Provinsi Banten Agus Tauhid seusai mengikuti acara pembukaan Sekolah Lapangan Iklim yang diadakan oleh BMKG Serang, Jumat (22/10/2021).
Menurut Agus, hal itu kemudian berdampak positif terhadap hasil produksi panen para petani, karena mereka dapat mengantisipasi jauh-jauh hari sebelum melakukan proses penanaman.
"Ini merupakan salah satu metode bagaimana early warning kepada para petani kita," kata Agus.
Dijelaskan Agus, penyuluhan ini merupakan jembatan kepada para petani untuk memahami informasi iklim cuaca yang disajikan oleh BMKG.
"Kami berharap setelah sekolah ini para petani semakin cerdas dan memahami dan mau mendengar informasi yang disalurkan baik lewat penyuluh maupun lewat website resmi BMKG," ucapnya.
Diakui Agus, jumlah produksi padi di tingkat petani di Banten sudah terbilang bagus. Bahkan pada tahun 2020 kemarin, Banten menjadi Provinsi delapan besar dengan nilai produksi padi terbanyak secara nasional.
"Secara produksi nasional, Banten peringkat kedelapan. Ini menandakan bahwa early warning cuaca ini benar-benar berfungsi kepada petani dalam gerakan tanam," tuturnya.
Kalau para petani tidak memahami informasi cuaca, lanjut Agus, resiko kerugian yang dialami akan sangat besar, apalagi di Banten ini ada dua jenis petani, petani penggarap dan pemilik lahan.
"Apakah nanti terendam tanamannya atau sebaliknya kekeringan," katanya.
Pada tahun ini, tambah Agus, pihaknya menargetkan sebanyak 1,67 juta ton padi di Banten. Jumlah itu sudah berdasarkan kajian dan hitungan Kerangka Sampel Area (KSA) dari BPS.