Muzayyanah, guru honorer di SMK 61 Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. (Foto/Ist)

Jakarta

Muzayannah Arungi Lautan Demi Ikuti Seleksi PPPK

Senin 11 Okt 2021, 08:43 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Bagi Muzayyanah, menjadi guru honorer atau Kontak Kerja Individu (KKI) di SMK 61 Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta telah dilakoninya sejak tahun 2007. 

Dengan gaji besaran UMP yang diterimanya setiap bulan, yakni sekitar Rp4,4 juta, guru bahasa Inggris ini tentu berkeinginan untuk meningkatkan kesejahteraannya. Salah satunya dengan mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). 

Dengan mengikuti seleksi, diharapkan kesejahteraan ekonominya dapat meningkat . Mengingat, gaji PPPK jauh lebih tinggi ketimbang honorer atau KKI.

"Untuk gaji PPPK hampir dan dengan PNS, begitupun dengan tunjangan-tunjangan yang diterima. Perbedaannya hanya guru PPPK tidak menerima uang pensiunan, selain itu sama semuanya," ucap Muzayyanah saat berbincang dengan Poskota, Sabtu (9/10/2021).

Dikatakannya, sekalipun gaji guru honorer di DKI jauh lebih tinggi bila dibandingkan daerah-daerah lainnya. Namun, sebagai pendidik yang tinggal di pulau tentu juga pengeluaran sehari-hari lebih tinggi dibanding di darat.

"Kalau dibilang cukup atau tidak, tentu namanya yang diterima hanya sebesar itu jadi bagaimana caranya harus dicukup cukupi.  Dan tentu harus disyukuri saja," ungkapnya. 

Muzayyanah mengatakan, saat ini dirinya tengah mengikuti ujian seleksi PPPK dan berharap dirinya dapat lulus. Dan tentunya, berbagai persiapan pun telah dilakukan tanpa melihat rintangan apapun yang ada di depan dengan harapan dapat menjadi guru PPPK. 

"Rintangan yang cukup berat dilalui itu, bukan hanya dari materi-materi ujian itu sendiri. Tapi juga, jarak dan lokasi ujian yang ada di darat tentu sangat menjadi ujian. Terlebih saat gelombang air laut cukup tinggi," paparnya.  

Menurutnya, disaat gelombang laut tengah tinggi, banyak kapal terlebih kapal kapal angkut kecil pun tidak berani untuk menyeberang. Karenanya, Ia pun berharap dan berdoa selalu dilancarkan dan dapat lulus mengikuti seleksi guru PPKI .

Ditambahkannya, untuk guru di tempat dirinya mengajar banyak memang tenaga pendidiknya berstatus sama dengannya sebagai honorer. Sehingga, disaat pemerintah membuka kesempatan melakukan seleksi PPPK banyak juga mengikuti. 

"Kalau untuk tantangan lainnya sendiri yang saya rasakan, tentu banyak anak atau siswa disini banyak menghabiskan  waktu untuk membantu orangtuanya melaut mari ikan.  Sehingga harus sering diingatkan agar mereka juga memiliki kewajiban belajar," katanya. 

Sebagai pendidik, Muzayyanah pun berharap agar anak-anak didiknya tetap dapat bersemangat sekalipun berada jauh dari daratan wilayah Jakarta. Begitu dengan para pendidiknya, dapat memeberikan ilmu -ilmunya hingga mengantarkan siswanya tuntas.

"Pribadi untuk guru-gurunya agar lebih solit dan dapat berkolaborasi kembali untuk dapat menemukan ide-ide kreatif baru lagi demi kesuksesan proses belajar -mengajar," pungkasnya. (deny zainuddin)

Tags:
serial guru honorerguru honorer asal pulau tidungguru honorer asal pulau tidung arungi lautanseleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerjapppkgaji pppk jauh lebih tinggigaji guru honorer di DKIMuzayyanahguru honorer MuzayyanahMuzayyanah guru honorer asal pulau tidung

Deni Zainudin

Reporter

Administrator

Editor