PERKEMBANGAN kasus Covid- terus membaik. Penambahan kasus positif harian secara keseluruhan juga terus membaik di bawah angka 2.000, bahkan sempat di bawah 1.000 pada 4 Oktober lalu.
Meski begitu tetap masih diperlukan kewaspadaan tinggi, mengingat penularan virus corona masih menyebar ke seluruh wilayah. Ini ditandai dari penambahan kasus positif harian masih terjadi di semua provinsi Indonesia, meski jumlahnya sangat kecil, hanya 1 sampai 3 kasus seperti di Maluku, Gorontalo dan Sulawesi Tenggara..
Pada hari pertama masa perpanjangan PPKM per level yang sekarang sedang berlangsung (5-18 Oktober 2021), Maluku Utara mencatatkan penambahan 2 kasus positif, Maluku 1 kasus, Gorontalo 1 kasus dan Sulawesi Tenggara 3 kasus.
Pada 6 Oktober 2021, Maluku Utara 4 kasus, Maluku 3 kasus , Gorontalo 3 dan Sulawesi Tenggara 3 kasus.
Sementara untuk Pulau Jawa- Bali, terdapat 4 daerah yang masih perlu mendapat perhatian khusus karena menempati 5 besar sebagai provinsi dengan penambahan jumlah kasus terbanyak. Masing – masing DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dalam tiga hari terakhir (4- 6 Oktober 2021), sebaran Covid-19 di keempat provinsi tersebut cukup fluktuatif. Seperi di Jakarta pada 4 Oktober 2021, menjadi penyumbang terbesar penambahan kasus secara nasional setelah cukup lama keluar dari 5 besar.
Dari penambahan 922 kasus positif secara nasional, terbanyak terdapat di Jakarta sebanyak 149, disusul Jawa Tengah 86, Jawa Barat 74 dan Jawa Timur 62 kasus.
Hari berikutnya (5/10/2021) dari 1.404 penambahan kasus positif, terbanyak disumbang Jawa Timur 139, Jawa Barat 105, Jawa Tengah 91. DKI Jakarta di posisi ke-7 dengan 72 kasus setelah Sumatera Utara 80, Bali 78 dan Kalimantan Timur 73.
Esok harinya (6/10/2021) dari total nasional 1.484, DKI Jakarta kembali menempati urutan pertama terbanyak dengan 203 kasus. Disusul Jawa Tengah 166, Jawa Timur 158 dan Jawa Barat 104.
Makna yang sekiranya dapat kita serap adalah penentuan kebijakan pembatasan di keempat wilayah tersebut (Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur) memerlukan pertimbangan khusus. Utamanya Jakarta sebagai ibu kota negara.
Jakarta perlu mendapat prioritas untuk pemulihan ekonomi sebagai barometer perekonomian nasional. Tetapi, aspek kesehatan dan keselamatan masyarakat tidak kalah prioritasnya.
Dilihat dari data kasus Covid dan respons sistem kesehatan serta capaian vaksinasi, Jakarta bisa ke level 2 PPKM, tetapi karena bagian dari wilayah aglomerasi Jabodetabek, sementara beberapa daerah penyeimbang belum memenuhi capaian vaksinasi, maka level 3 diperpanjang.
Boleh jadi, pertimbangan ini pula sebagai bagian dari upaya melindungi ibu kota dari sisi kesehatan dan keselamatan masyarakat dari penularan virus corona.
Lantas bagaimana dengan aspek ekonomi? Jawabnya aspek kesehatan dan perekonomian sama pentingnya. Keduanya harus dilakukan seiring sejalan.
Ibarat dua orang sedang berjalan beriringan, tidak saling mendahului, tidak bersimpang jalan, apalagi bertabrakan.
Ada pepatah "Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring, bukan digiring..” kata penyanyi Dewi Lestari. (Jokles)