ADVERTISEMENT

Kalau Cinta, Dunia Bagai Pelangi

Jumat, 8 Oktober 2021 06:26 WIB

Share
Kalau Cinta, Dunia Bagai Pelangi. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)
Kalau Cinta, Dunia Bagai Pelangi. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

CINTA memang luar biasa. Maka tak heran jika para penyanjung cinta ada yang melukiskannya dengan kata-kata dan tindakan nyata. Lihat saja, banyak karya agung karena cinta. Di India ada Taj Mahal. Bangunan mewah dan indah itu dipersembahkan demi cinta. Di Indonesia bolehlah lihat candi Prambanan yang juga dibangun atas dasar cinta. Masih banyak ya, persembahan cinta yang didedikasikan oleh seseorang pada pasangannya, baik itu lelaki atau wanita.

Bagi pujangga kayaknya tak perlu membangun  bangunan mewah, tapi mereka lebih suka mengungkapkan dengan kata-kata. Kahlil Gibran, misalnya menulis ” Cinta pertama adalah pengalaman paling indah bagi semua manusia. Cinta pertama penuh keindahan, dunia sanubari yang dipenuhi sisi sisi kalbu, memenuhi dunia dengan pelangi warna warni, sehingga akan melupakan segala derita rahasia kehidupan dunia.

Begitu indah ya. Ya, begitulah cinta. Sekarang ini kan lagi banyak yang viral, lelaki muda nikahi nenek-nenek yang umurnya beda jauh, ya seperti nenek dan cucunya?  Ada juga pernikahan seorang murid dengan ibu gurunya, pun usianya terpaut cukup jauh.

Itu perbedaan usia. Ada juga cinta berbeda kulit. Lelaki biasa yang bekerja hanya sebagai buruh serabutan, dengan kulit coklat, menikahi wanita bule. Dan itu banyak terjadi belakangan ini, di Tanahair. Masih banyak cerita yang sama, wanita yang biasa saja dinikahi lelaki ganteng tajir melintir di luar negeri. Ya, pokoknya banyaklah.

Begitulah cinta, memang sangat luar biasa. Orang jatuh cinta nggak pandang siapa dia. Jadi kalau ada pandangan atau kata-kata nyinyir, yang menyebut kalau perkawinan itu hanya karena harta? Misalnya, seorang lelaki muda  menikahi wanita janda kaya raya?  “ Wah, itu cuma mau numpang hidup, doang!”  

Jangan begitulah, kan sudah dibilang kalau sudah cinta, nggak pandang buruk atau bagus, tua atau muda, kaya miskin? Pokoknya cinta ya cinta, begitu. 

Sampai ada orang tua yang menasehati anaknya yang kepincut sama janda  punya banyak anak, dan nggak muda lagi. Tapi si anak yang masih belia itu memaksa, dan bicara, ’Aku cinta dia Ma!”

Dan apa kata si orang tua: Makan tuh cinta! -massoes

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT