JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ahli Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel, meminta pada masyarakat terutama perempuan, saat bepergian agar tidak membawa barang berharga secara berlebihan untuk menekan risiko menjadi korban penjambretan. Dengan begitu, dapat mengurangi risiko kerugian besar bila telanjur menjadi korban.
“Jangan bawa barang berharga secara demonstratif untuk menekan risiko menjadi korban,” kata Reza saat dihubungi.
Pasalnya, kata Reza, perempuan termasuk pada kelompok yang rentan menjadi korban penjambretan.
“Sesuai teori klasik bahwa perempuan adalah satu dari tiga kelompok manusia yang paling rentan mengalami viktimisasi (menjadi korban), termasuk viktimisasi akibat kejahatan,” ujarnya.
Reza meminta pada polisi untuk bergerak cepat memburu pelaku kejahatan jalanan dengan mengerahkan seluruh unsur yang dimiliki.
Bila tidak segera diberikan efek jera pada para pelaku, jangan sampai, di zaman yang serba sulit dampak pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, akan muncul penjambret-penjambret baru.
Pasalnya, jenis kejahatan jalanan seperti ini sangat mudah ditiru oleh orang yang sedang sulit secara ekonomi dan berpikiran sempit.
“Kabarnya polisi punya tim-tim reaksi cepat. Kerahkan secara cepat dan ajek (stabil). Jangan cuma cepat tapi tak ajek, atau ajek tapi tak cepat. Itu dua syarat efek gentar sekaligus efek jera,” jelasnya.
Yang dikhawatirkan, lanjut Reza, bila penegak hukum tidak bergerak cepat memburu para pelaku penjambretan, masyarakat tidak lagi percaya pada polisi dan akhirnya membuat ‘hukum’ sendiri.
“Kalau berlangsung terus, bisa-bisa terjadi vigilantisme (main hakim sendiri). Ini berbahaya. Jangan sampai terjadi. Namun pada sisi lain, ‘hukum’ seperti itu kerap lebih menakutkan sehingga punya efek gentar dan efek tangkal secara lebih kuat,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi penjambretan dan pencurian handphone marak di Jabodetabek. Dalam sebulan terakhir, ada empat kali penjambretan dan pencurian di Jabodetabek yang terjadi di jalanan.
Para korbannya, selain kehilangan HP dan uang yang tersimpan di sepeda motor atau dalam tas juga uang dan perhiasan. Terakhir, Senin (4/10/2021), Saati (40), warga Kesatriaan, Matraman, Jakarta Timur, kehilangan HP dan uang Rp500 ribu.
Menurut keterangan, handphone milik korban sekitar pukul 10.25 WIB, raib dari motor yang diparkir di halaman rumah.
Sepekan sebelumnya, kejadian yang sama terjadi menimpa ibu ibu yang tengah belanja di toko sayur Madina, Jalan Raya RTM, Kelapa Dua, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin (4/10/2021) pagi.
Pencurinya adalah pasangan suami istri (pasutri) dengan mengajak anak. Pelaku mencuri Handphone (HP) iPhone milik pengunjung tersebut yang ditaruh di dasbor motor yang sedang diparkir depan toko sayur Madina.
Aksi pencurian handphone juga terjadi di Kecamatan Beji, Kota Depok. Korbannya merupakan anak kecil yang sedang bermain game online pada Senin (23/8/2021).
Tonton juga video "Headline Harian Poskota Edisi Kamis 7 Oktober 2021". (youtube/poskota tv)
Salah seorang ibu korban, Melati mengatakan, pada saat kejadian, anaknya bersama dengan teman sebayanya sedang bermain di Jalan Cendrawasih, Kecamatan Beji. Dengan pura pura mau membelikan paket internet, pelaku mengambil HP korban. (yono)