Suasan lokasi penjualan ikan hias di Johar Baru, Jakarta Pusat. (foto: cr-05)

Jakarta

Perhatian Pemerintah Kurang Dinilai Menjadi Faktor Sepinya Pembeli dan Menurunnya Omset Pedagang Ikan Hias di Johar Baru

Senin 04 Okt 2021, 20:29 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kurangnya perhatian pemerintah khususnya Suku Dinas Pelaku Usaha Mikro, Kecil Menengah (PUMKM) Jakarta Pusat terhadap pedagang ikan hias di Johar Baru, dinilai menjadi salah satu faktor sepinya pembeli dan pedagang merugi.

Saat diwawancarai salah satu pedagang, Budi (37) mengatakan bahwa pendapatannya terus merosot. Kemerosotan peminat pembeli dilatar belakangi beberapa faktor. Seperti kurangnya promosi, kondisi fasilitas gedung yang kumuh dan pandemi Covid - 19 yang ikut memperparah.

"Tahun ini saja pendapatan merosot hingga 50 persen. Pengunjung sih tiap hari ada aja yang datang tapi belum tentu mereka membeli," keluh Budi salah satu pedagang ikan hias di Lokasi Binaan (Lokbin) Ikan Hias, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (4/10/2021).

Budi mengatakan dirinya dalam setiap bulan hanya bisa meraup untung sebesar Rp 3 juta hingga Rp 4 juta. Jumlah tersebut diperparah karena terpaan pandemi Covid - 19 yang tidak kunjung usai.

"Kalau sebelum Covid - 19 itu pendapatan saya bisa mencapai Rp 10 juga. Ini jauh sekali turunnya, belum lagi kurang promosi dan kondisi gedung yang kumuh," ungkapnya.

Ikan hias yang dijual Budi mencapai 20 jenis ekor ikan hias. Harga yang ditawarkan pun mulai dari harga paling terendah yaitu Rp 2000 per ekor hingga Rp 10 juta per ekor. Harga tersebut tergantung jenis ikan dan besarnya ikan.

"Saya bukan hanya jual ikan hias saja tapi jual aquascape juga. Untuk mensiasati sepi pembeli saya juga jual lewat online," terangnya.

Budi berharap, pemerintah khususnya Sudin PUMKM Jakarta Pusat untuk lebih serius memperhatikan para pedagang ikan hias. Pasalnya para pedagang di sini juga membayar retribusi yang telah ditentukan pemerintah melalui bank DKI.

"Perhatikan juga kondisi kami, sering - sering adakan kontes. Kalau seperti ini bakalan banyak yang gulung tikar," keluhnya.

Ditempat yang sama, Chelsea (40) salah satu pedagang aksesoris aquarium mengaku pendapatannya turun mencapai 80 persen. Terlebih kondisi gedung kurang terawat, jarangnya ada kegiatan dan pandemi Covid-19.

"Aduh kalau saya di sini 80 persen pendapatan anjlok. Biasanya saya bisa belanja 1 bulan itu 4 kali, ini hanya 1 bulan 1 kali belanja stok dagangan saya," keluhnya.

Sementara itu, banyak kios pedagang ikan hias yang tutup dan terbengkalai. Belum lagi kondisi gedung yang kumuh dan jorok tidak terawat. (cr-05)

Tags:
Perhatian Pemerintah KurangDinilai Menjadi Faktor Sepinya PembeliMenurunnya Omset Pedagang Ikan Hias di Johar Baru

Reporter

Administrator

Editor