BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Kepala Dinas Pendidikan kota Bekasi, Inayatullah, menegaskan, soal dua anak SD yang terpapar Covid-19, guru dan siswa di kelasnya sudah ditracing, hasilnya semua negatif.
"Ada 26 siswa di kelasnya mereka telah ditracing, dan para guru semuanya sudah ditracing, Alhamdulilah hasilnya negatif," ucapnya saat ditemui stadion Patrio Chandra Baga Kota Bekasi. Senin (04/10/2021) sore.
Diketahui bahwa Informasi terpaparnya seorang siswa pelajar SD ini, berdasarkan dari data komite kebijakan penanganan dan tranformasi pemulihan ekonomi Kota Bekasi tertanggal 28 September 2021.
Namun terkait sekolah dari dua anak SD yang terpapar Covid-19 itu, dirinya mengatakan bahwa sekolah sedang dalam Ujian Tengah Semester.
"Karena masih UTS (ujian tengah semester) jadi memang belum masuk ke sekolah, setelah UTS selesai, PTM tetap dilaksanakan," ucapnya
Diketahui, sejak tanggal 13 (September) lalu, siswa bersangkutan kakak beradik sudah tidak ikut pembelajaran, bahwa yang bersangkutan tertular dari orangtuanya (ibunya), lalu pada tanggal 28 September 2021 pihak Dinas Pendidikan kota Bekasi baru mendapatkan laporan tersebut.
Bahwa dua siswa yang terpapar Covid19 itu ialah kakak-beradik, dimana masing-masing duduk di bangku kelas empat dan kelas enam di salah satu SD swasta yang berada di daerah Mustikajaya
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan bahwa terkonfirmasi nya dua anak SD yang terpapar Covid-19 harus disikapi dengan standar penanganan Covid-19 yang sudah diterapkan sejak awal pandemi di Kota Bekasi.
"Kemarin berapa (usianya) yang terpapar, 11 tahun ya. Itu belum wajib vaksin. Artinya waktu dulupun, tinggi tingginya (kasus Covid-19) anak 5 tahunpun kena, itu kita anggap biasa saja tapi fasilitas kita sediakan," ungkpanya.
ia juga menegaskan bahwa kejadian tersebut terjadi, dimana saat dua siswa kakak beradik terkonfirmasi positif diluar kelas (di rumah).
"Tidak (tidak dalam PTM), Kemarin pun saya sudah cek dengan kepala Dinas Pendidikan dan dinas kesehatan, bahwa hak tersebut terjadi tidak dalam kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas," Pungkas Pepen, Senin (04/10/2021) siang. (*)