JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Kebakaran pabrik tekstil yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat terjadi pada hari Senin (4/10/2021).
Dari keterangan yang didapat, dugaan sementara kebakaran pabrik tekstil ini dimana api di duga berasal dari ledakan salah satu pipa transmisi oli yang tersambung dengan alat printing.
Ratusan karyawan yang sedang bekerja langsung menyelamatkan diri.
Petugas pemadam kebakaran langsung turun tangan dalam memadamkan api yang telah melahap pabrik tekstile sejak pukul 09.00 WIB.
Sekitar 11 mobil pemadam dikerahkan untuk mendukung penanganan api.
Kepala Seksi Rescue Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, John Erwin memperkirakan kebakaran meliputi area sekitar 1.000 meter persegi yang mencangkup dua lantai.
Lantai pertama tempat penyimpanan mesin dan lantai dua digunakan untuk minyampan kain.
Ia menguntip keterangan pengelola pabrik yang mengatakan bahwa kebakaran bermula dari area produksi.
Banyaknya material yang mudah terbakar membuat api sulit untuk dipadamkan.
Api di duga berasal dari ledakan salah satu pipa transmisi oli yang tersambung dengan alat printing.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, namun kerugian yang dii taksir hingga miliaran rupiah.
Masih dengan John, pekerja di pabrik juga sudah berusaha memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan dan hidran yang ada di area pabrik, namun kewalahan karena api semakin membesar.
Karena semakin membesar, karyawan pun langsung menghubungi emergency call (layanan darurat) 113 Diskar PB Kota Bandung.
Karyawan sudah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman saat petugas pemadam kebakaran melakukan pemadaman api.
Karena dikhawatirkan merembet ke gedung lainnya, pihaknya melakukan penyekatan atau mengisolasi kobaran api.
Video Ditahan Imbang PSM Makassar, Bus Pemain Persib Bandung Dihadang Oknum Suporter. (youtube/poskota tv)
Pihaknya tidak menemukan kesulitan yang berarti dalam melakukan pemadaman api tersebut karena lokasi pabrik ada di pinggir jalan.
Namun yang menjadi sedikit kesulitan bagi petugas di lapangan yakni hembusan angin yang kencang. (ahmad faisal muzaki)