Bersyukur, Bukan dengan Takabur..

Sabtu 02 Okt 2021, 09:30 WIB
Bersyukur, Bukan dengan Takabur.. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

Bersyukur, Bukan dengan Takabur.. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

KITA wajib bersyukur, di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang menerpa sejumlah negara tetangga, negeri kita aman – aman saja. Perkembangan kasus Covid-19 kian terkendali yang ditandai dengan menurunnya kasus positif, meningkatnya angka kesembuhan serta secara berangsur angka kematian menurun.

Data menyebutkan, penambahan kasus positif per tanggal 30 September 2021 sebanyak 1.690, lebih rendah dibandingkan sehari sebelumnya yang dilaporkan 1.954 kasus.

Tingkat kesembuhan  atau recovery rate ( RR) secara nasional sebesar 95,62 persen, lebih baik dari RR global yang tercatat 89,94 persen.

Begitu juga positivity rate ( rasio jumlah orang yang diperiksa dengan yang terkonfirmasi) terus menurun. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan jika hasilnya di atas 5 persen, tingkat penularan tergolong tinggi.

Rata – rata mingguan  positivity rate negeri kita sebesar 1,44 persen. Sementara jumlah orang yang diperiksa terus bertambah.

Meski begitu perlu diwaspadai karena tingkat kematian masih tergolong tinggi.

Tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR)  nasional sebesar 3,36 persen, lebih tinggi dari CFR global yang hanya 2,05 persen.

Ini perlu menjadi perhatian, mengingat jumlah kasus aktif (pasien yang masih dalam perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri) makin berkurang. Data akhir bulan September, jumlah pasien Covid-19 yang masih dirawat sekitar 36 ribu orang.

Artinya, penanganan rumah sakit akan lebih total karena tingkat hunian semakin menurun. Beda, ketika rumah sakit rujukan penuh sesak dengan jumlah pasien Covid di atas 500 ribu orang, pada pertengahan bulan Juli lalu, saat puncak lonjakan kasus.

Di sisi lain, jumlah warga yang sudah divaksin terus bertambah. Hingga akhir bulan September  lebih dari 130 juta penduduk telah mendapatkan vaksin, dengan rincian lebih 87 juta dosis pertama dan hampir 50 juta dosis kedua.

Meski ada peningkatan, tetapi pemberian vaksin harus digenjot lagi, mengingat masih jauh dari target, setidaknya 208 juta penduduk yang harus divaksin baik dosis pertama maupun kedua.

News Update