OLEH YAHYA ABDUL HAKIM, WARTAWAN POSKOTA
BENTROKAN yang melibatkan dua kelompok organisasi masyarakat (ormas) lagi-lagi terjadi. Terakhir keributan massal antar ormas terjadi di Apartemen City Park, Cengkarang, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.
Kedua kubu saling serang menggnakan kayu dan bambu. Selain dikabarkan menimbulkan korban luka dari ormas yang bertika itu, sejumlah kendaraan yang ada di area apartemen tak luput jadi korban, dirusak oleh pelaku.
Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo dalam keterangannya kepada wartawan menyebutkan bentrokan terkait masalah kepengurusan pengelolaan apartemen antara Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS). Konflik tersebut membuat para penghuni apartemen City Park panik berlarian dan masuk ke dalam tower. Fasilitas dan kendaraan di sekitarnya rusak.
Keberadaan ormas di tengah masyatakat dinilai lebih banyak tidak ada manfaatnya. Kehadiran mereka dengan beragam atribut dari berbagai daerah dan kelompok cenderung disalahgunakan untuk kepentingan mencari nafkah dari mulai jasa pengamanan, pengawalan dan lain sebagainya.
Dan ketika di antara kelompok ormas itu berbenturan dengan kepentingan masing merek, terjadilah bentrokan yang meninbulkan keresahan masyarakat lantaran ikut menjadi korban.
Kehadiran ormas ibarat bom waktu yang sewaktu waktu bisa meledak meledak. Sulit diterima akal bila aparat keamanan tidak mengetahui hal tersebut. Hanya ketika terjadi kerusuhan hingga menimbulkan korban, aparat baru bergerak mengamankan wilayah.
Akibatnya, tidak salah apabila muncul pendapat sebagian warga yang menduga sepak terjang ormas mencari penghasilan seperti itu didukung, atau setidaknya mendapatkan restu dari aparat.(*)