KOK ada ya suami model Kamidin, 40. Tak punya pekerjaan yang jelas, tapi bertingkah punya WIL tetangga sendiri. Celakanya, sang istri diminta jadi sponsor. Ketika Kamidin banyak utang untuk mendanai sang WIL, Ny. Tatik, 35, yang harus menutup utang-utang tersebut. Suami model begini enaknya diapain, ya?
Istri yang baik adalah istri yang selalu patuh pada perintah suami. Tetapi ya lihat-lihat perintahnyalah. Jika perintah itu ngajak ora omah (bikin rusak keluarga), buat apa dipatuhi? Suami model begini harus diinterpelasi, tak peduli nantinya diajak makan-makan di restoran. Soalnya banyak kepala rumahtangga yang mau menang sendiri. Suami selalu merasa benar, sedangkan istri gudangnya kesalahan.
Kamidin warga Surabaya ini juga termasuk lelaki yang mau menang sendiri. Pekerjaan saja tidak jelas, kok bisa-bisanya belagu punya cem-ceman bini tetangga. Padahal yang namanya punya WIL mau tak mau harus punya anggaran khusus untuk memanjakan sidoi. Jika tidak, sidoi pastilah kabur sambil menggerutu, “PIL kok hanya modal bonggol doang tak mau keluar benggol, buat apa dipelihara.”
Sebetulnya Ny. Tatik ini juga termasuk cantik. Tapi karena dia stok lama, bagi Kamidin sudah tak membangkitkan selera lagi. Beda dengan bini tetangganya yang bernama Inul, 30, baru lihat saja sudah bikin serrr.....sehingga Kamidin pengin banget untuk “ngebor”-nya. Tapi itu kan lahan orang, jangan coba-coba menggarapnya, nanti bisa bernasib seperti Rocky Gerung Bojongkoneng, kena somasi berkali-kali.
Tapi sepertinya Inul ini memang jinak-jinak merpati, bila bisa menelateni pastilah nelor sendiri. Kelemahan perempuan itu adalah, suaminya sering tugas luar kota. Bila pergi bisa sampai seminggu lamanya. Nah, titik ini akan dicoba Kamidin untuk memanfaatkannya. Siapa tahu ini rejeki anak soleh. “Anak soleh ndhasmu njebluk, ngincer bini orang kok anak soleh!” kata hati nurani Kamidin mengingatkan.
Dalam sanubari Kamidin, hati nurani itu ibaratnya hanyalah fraksi minoritas macam PDIP dan PSI di DPRD DKI Jakarta. Itu artinya, hati nurani kalah dukungan. Karenanya Kamidin nekad mencoba mendekati Inul secara lebih intensif dan terukur, meski tanpa membawa meteran. Misalnya, kalau main ke rumah bini Hendra, 34, ini selalu bawa oleh-oleh. Bahkan sering pula diajak makan di luaran, sehingga dalam hotel akhirnya Inul berhasil “dimakan”-nya mentah-mentah.
Sok royal pada WIL dilakukan pada saat Kamidin dapat obyekan. Tapi rupanya yang namanya WIL itu bisa bikin ketagihan, sehingga pas tak punya uang pun dia nekad pinjam uang pada teman-temannya buat royal bersama Inul. Tapi rupanya Kamidin jika punya utang suka mbeler macam obligor BLBI. Terpaksa ada yang nekad nagih lewat istrinya. Mau tak mau Ny. Tatik yang menutupnya.
Awalnya Tatik eklas-eklas saja jadi sponsor dengan alasan suami banyak kebutuhan untuk njaga praja (demi kehormatan keluarga). Tapi ketika tahu uang itu dialirkan ke Inul tetangga sendiri yang jadi WIL suami, tentu saja Tatik marah besar. Untung saja dia wanita bijak. Agar tidak permalukan suami dan si tetangga, Inul hanya diingatkan untuk menjauhi Kamidin. “Dik Inul, kamu jangan ladeni suamiku ya, dia itu hanya modal “burung” doang.....” kata Tatik menelanjangi suami sendiri.
Itu langkah pertama. Langkah kedua, Tatik segera mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Surabaya. Awalnya Kamidin tidak mau, tapi bagi Tatik haesss....prekkk! Beberapa kali sidang langsung diputuskan, dan Kamidin pun harus terusir karena sedari awal dia memang modal burung doang!
Burung pun jenis blekok, sama sekali tak menjanjikan. (GTS)