MAU jadi politikus? Silahkanlah. Tapi, apakah perlu latihan dulu, jangan langsung terjun bebas. Kayaknya perlulah untuk mengasah diri, isi dada dengan berbagai pengetahuan tentang seluk beluk politik. Apakah itu politik?
Pertanyaan barusan boleh dijawab, bahwa politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama. Begitu kalau kata anak kuliahan. Bahwa sebenarnya politik itu ya punya tujuan sama, ingin membuat negara menjadi lebih baik. Hanya saja barangkali, tergantung siapa yang lagi pegang kendali, karena bisa jadi jalannya beda, ada yang ke kanan dan ada yang ke kiri?
Coba saja, di negeri ini kan banyak partai politik. Tapi, kalau mau disimak, kan mereka yang berpolitik itu punya pandangan berbeda? Apalagi itu yang disebut partai oposisi, yang jelas beda dengan pemerintah. Mereka itu ngaku sebagai wasit? Jadi kalau jalannya pemerintahan nggak sesuai jalur, pasti disemprit.
Tapi, apakah yang disemprit tersebut mengaku keliru atau salah? Belum tentu. Orang boleh bilang salah, tapi partai yang sedang berkuasa bilang, nggak salah. Jalan lurus-lurus aja, kok.
Begitulah politik mana ada yang salah. Begitu juga kalau bicara, politikus itu kata peribahasa, pagi dele sore tempe. Pagi ngomong hitam, bisa jadi sore putih.
Pekan terakhir ini kan ada orang-orang muda dan artis yang terjun ke dunia politik, tapi dianggap masih bau kencur, ketika mereka bicara ngasal. Bahwa ada hal-hal yang perlu disembunyikan, tapi diumbar, mungkin belum paham. Misalnya kasih bocoran gaji anggota dewan itu setahun sekian milyar. Bukan apa-apa ini kan bikin nyeri hati rakyat? Jadi harus pandai-pandailah bicara secara politis!
Dan ada juga yang mau menyerag lawan politiknya dengan hamtam kromo. “Ente bohongi rakyat aja. Nggak bener!” katanya dengan lantang.
Boleh saja mau kritik apa saja, tapi kalau bisa ya punya bukti atau kata-kata simpanan. Jadi apa yang diungkapkan itu bukan sebagai serangan membabi buta, tapi memang ada bukti. Syukur-syukur jika masyarakat mengiyakan. Apa yang disampaikan itu benar adanya. Bukan sekadar kata-kata bombastis, atau hoaks? Bahwa orang politik boleh ngomong apa saja, tapi juga nggak harus ngawur, dong?
Jadi jangan sampai ketika diserang balik, bingung alias bengong kayak orang linglung? - massoes