Gawat! Gatot Nurmantyo Sebut Ada Penyusup PKI di Tubuh TNI, Prof Salim Said: Tak Punya Bukti, Tapi Punya Ingatan

Senin 27 Sep 2021, 14:54 WIB
Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo. (foto: ist)

Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyinggung soal adanya indikasi penyusupan PKI di tubuh TNI.

Diskusi tersebut disampaikan secara daring bersama Korps Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) pada Minggu, (26/9/2021).

Gatot juga menyebut diorama yang menggambarkan Kostrad dan RPKAD (saat ini disebut Kopassus) menumpas gerakan 30 September PKI atau G30S/PKI di Museum Kostrad itu hilang atau setidaknya dihilangkan.

Dari situlah, Gatot mengatakan secara gamblang adanya penyusupan paham-paham PKI di tubuh TNI.

"Ini menunjukkan, mau tidak mau, kita harus mengakui dalam menghadapi pemberontakan G 30 S PKI, peran Kostrad, peran sosok Soeharto, peran Kopassus, dan Sarwo Edhi dan peran Jenderal Nasution dan peran KKO, jelas akan dihapuskan dan patung itu tidak ada. Bersih," ujar Gatot dikutip Poskota.co.id dari YouTube Kang Jana Tea pada Minggu, (26/9/2021).

"Ini berarti sudah ada penyusupan di dalam tubuh TNI," lanjut Gatot.

Dalam diskusi tersebut, Gatot sempat menunjukan cuplikan video yang menggambarkan kondisi ruangan diorama tersebut berada.

Gatot menambahkan, untuk menghilangkan gambaran sejarah (penumpasan G30S/PKI) tersebut sekarang (ketiga patung) telah dibongkar dan tidak ada lagi.

Jika sebelumnya terdapat patung Soeharto, Jenderal A.H Nasution, dan Sarwo Edhi, kini yang tersisa di museum tersebut hanya furniturnya saja.

Lebih lanjut, Gatot mengungkap harapannya pada prajurit TNI agar bersama-sama membersihkan tubuh TNI dari para penyusup.

"Saya mengetuk jiwa patriotisme dan kesatria prajurit TNI, agar patriotisme kesatria bersama-sama membersihkan jajaran TNI dari penyusupan maupun pengaruh akan kerusakan jiwa-jiwa para prajurit TNI dan bisa menyebabkan pengkhianat minimal ataupun menjual institusi hanya untuk sekedar mengejar jabatan," ujar Gatot.

Gatot juga mengajak semua prajurit TNI untuk terlibat dalam membersihkan jajaran TNI dari penyusupan maupun pengaruh yang dapat merusak jiwa juang para prajurit TNI.

“Minimal, menjual institusi untuk mengejar jabatan dan bermuara ingkar terhadap sumpah kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT,” ungkapnya.

Menanggapi itu, Prof Salim Said mengatakan bahwa soal adanya isu kemunculan komunisme atau PKI gaya baru kembali ke diri masing-masing.

"Ya itu kan tergantung tafsiran orang," Prof Salim.

Prof Salim pun tutut soroti pengakuan politisi PDIP Ribka Tjiptaning yang mengaku bangga menjadi anak PKI.

Menanggapi pernyataan Ribka, Prof Salim pun menyebut jika selama ini PKI memang pintar bersembunyi di dalam kekuasaan.

"Kalau mempelajari sejarah, menjelang Gestapu itu PKI pintar berada bersembunyi di dalam kekuasaan dan menggunakan tangan kekuasaan untuk kepentingan-kepentingan PKI," ujarnya.

rof Salim beberkan saat ini memang belum ada bukti yang menegaskan soal kebangkitan atau adanya paham komunis.

Namun menurutnya, cukup ada sejarah yang bisa menjadi memori ingatan semua orang, ada sejarah kelam pada 30 September 1965 silam.

"Kan kita tidak punya, belum punya bukti tapi kan punya ingatan, ada track record," ucapnya. (Cr09)

Berita Terkait

News Update