JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sempat kewalahan saat menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi bulan Juli hingga Agustus 2021 lalu.
Hal itu bisa terjadi lantaran mereka kekurangan personel untuk mengangkut limbah medis Covid-19 yang meningkat selama masa pandemi. Adapun peningkatan limbah medis ditandai dengan rumah sakit dan tempat isolasi yang dipenuhi pasien.
Kepala Seksi Pengelolaan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Rosa Ambarsari menerangkan, kenaikan jumlah limbah Covid-19 pada saat terjadi lonjakan mencapai 200 persen.
"Kalau naik sebenarnya bisa sampai 200 persen lebih," ucapnya kepada wartawan, Senin (27/9/2021).
Namun, untuk saat ini limbah yang ada di rumah sakit menurun seiring dengan melandainya kasus Covid-19.
Kendati demikian, pihaknya tetap siaga jika terjadi lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga di wilayah DKI Jakarta.
"Ya itu, kalau Dinas Lingkungan Hidup memang ada penugasan terkait dengan penanganan limbah Covid-19," terangnya.
Kata dia, sudah disiapkan berbagai sarana dan prasarana untuk proses penanganan jika memang lonjakan kasus Covid-19 terjadi.
Karena sarana dan prasarana ini sangat penting baginya dalam menangani limbah Covid-19 di DKI Jakarta.
"Kami coba bekerja untuk rumah-rumah tempat isolasi yang dibanggakan Pemprov (Pemerintah Provinsi) kalau dalam hal limbah dari faskes rumah sakit itu dilakukan pengawasan," jelasnya.
Sebelumnya dikabarkan Dinas Lingkungan Hidup mendapat bantuan alat pelindung diri serta kantong plastik dari PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), Senin (27/9/2021).