Kasus Penyekapan di Pondok Kopi Jakarta Timur, Berakhir dengan Damai

Selasa 21 Sep 2021, 20:15 WIB
Ashari, pelaku investasi bodong yang jadi korban penyekapan dan penganiayaan. (cr02) 

Ashari, pelaku investasi bodong yang jadi korban penyekapan dan penganiayaan. (cr02) 

"Bukan investasi bodong, notanya ada, cuma enggak jalan (bisnisnya). Sama korban (pelaku penyekapan dan penganiayaan) dicek, lokasinya ada di dua tempat," katanya.

Soal jumlah kerugian yang diderita pelaku penyekapan dan penganiayaan dari bisnis M, Tatan belum bisa menyebut nominalnya secara pasti. 

"Belum tahu, yang jelas ratusan juta," ungkapnya. 

Di sisi lain, anak pemilik rumah yang menyekap serta menganiaya M dan A, Karina, mengatakan bahwa masalah investasi mandek itu sudah setahun belakangan ini. 

"Dari Juli 2020, itu memang almarhum papa saya kerja sama dengan M, lalu terjadi penipuan. Uangnya enggak balik, uangnya dibawa kabur sama dia," ucap Karina. 

Sebelumnya dikabarkan, tiga pria melakukan penyekapan serta penganiayaan kepada pelaku investasi bodong di Jalan Mawar Merah, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (20/9/2021) malam. 

Kasus tersebut dapat terungkap setelah jajaran Polres Metro Jakarta Timur menerima laporan dari warga soal adanya aksi penyekapan. 

Selepas tiba di sana  pihak kepolisian langsung menyelamatkan dua korban dan mengamankan tiga pelaku penyekapan. 

Wakatim I Rajawali Polres Metro Jakarta Timur, Bripka Markon Samuel menjelaskan, kedua korban itu telah membawa kabur uang senilai Rp1 miliar. 

Hal itulah yang membuat ketiga pelaku kesal dan akhirnya menyekap dan menganiaya kedua korban

"Setelah kami tindaklanjuti laporan itu, ternyata benar ada lima orang di dalam rumah tersebut, dua ada korban dan tiga ada pelaku penyekapan," ungkapnya. 

Lima orang itu sudah dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Timur untuk diperiksa secara intensif. 

Di sisi lain, Ashari pelaku investasi bodong yang menjadi korban penyekapan menuturkan, pada mulanya, is dibawa para pelaku penyekapan dengan alasan ingin dibawa ke kantor polisi. 

Namun ternyata, dia justru dibawa ke suatu rumah yang ada di wilayah Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. 

"Saya dipukul satu kali, dibagian mata, yang jadi masalah itu kan abang saya, saya enggak tahukan ditagih hutang," terangnya. 

Padahal,dia mengaku akan membayar utang piutang tersebut sebelum dijemput paksa. 

"Ada dua saya sama abang saya," tuturnya. (cr02)

Berita Terkait
News Update