Ratusan Nelayan Berunjuk Rasa Tolak Reklamasi Pantai di Bekasi

Senin 13 Sep 2021, 16:51 WIB
Para nelayan di Pantai Makmur, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi berunjuk rasa tolak reklamasi. (ist)

Para nelayan di Pantai Makmur, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi berunjuk rasa tolak reklamasi. (ist)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Aksi demonstrasi tanpa lelah terus dilakukan para nelayan yang berada di Pantai Muara Tawar, Desa Pantai Makmur, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (13/9/21).

Demo untuk yang kesekian kalinya ini, para nelayan meminta Kementrian Perikanan dan Kelautan untuk turun tangan melihat keresahan para nelayan di tempat tersebut.

Dengan menggunakan perahu rakit ala kadarnya, ratusan nelayan Pantai Muara Tawar, mencoba mendekat tempat reklamasi yang di lakukan pihak kawasan Marunda Center dengan mengurug laut yang menjadi mata pencarian para nelayan dengan menggunakan alat berat di tempat tersebut.

Dengan nada kesal dan emosi, para nelayan meminta untuk menghentikan reklamasi tersebut, selain mengurangi pendapatan para nelayan, keberadaan reklamasi tersebut berimbas rusaknya biota laut yang berada di Pantai Muara Tawar.

Salah satu nelayan, Samsur (50) yang ikut berunjuk rasa bersama ratusan nelayan lainnya dengan nada kesal berteriak histeris agar menghentikan kegiatan reklamasi pantai yang jelas sangat merugikan para nelayan.

"Kami tidak menolak adanya industri, tapi harusnya jangan merugikan kami sebagai nelayan laut, dengan seenaknya melakukan reklamasi pantai hingga membuat kami para nelayan mengalami penurunan mata pencarian mencari ikan,kerang dan lainnya," teriak Samsur dengan nada kesal.

"Mereka melakukan reklamasi pantai tanpa musyawarah dengan kami para nelayan, jelas kami kecewa, seolah mereka tidak pernah menganggap keberadaan kami sebagai nelayan," sesal Samsur.

Hal yang sama juga diungkapkan Kadus Empat Desa Pantai Makmur, Madinah (40) yang mengawal aksi para nelayan untuk meminta menghentikan aktifitas reklamasi pantai yang merugikan ratusan nelayan di tempat tersebut.

"Saya sebagai Kadus empat hanya mengawal kwatir terjadi hal yang tidak di inginkan pada ratusan nelayan di tempat kami," ujar Madinah.

Madinah juga melanjutkan sangat prihatin dengan yang di lakukan para nelayan dengan menolak reklamasi pantai perusahaan Marunda Center yang berimbas merugikan para nelayan.

"Bapak lihat saja para nelayan kami, mereka seolah tidak berdaya dengan keberadaan reklamasi pantai, karena memang sangat berdampak pada pendapatan mereka sebagai nelayan," ujar Madinah.

Berita Terkait

News Update