Lapas Luber, Napi Susah Bernapas. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

Sental-Sentil

Lapas Luber, Napi Susah Bernapas

Senin 13 Sep 2021, 06:29 WIB

SEYOGYANYA napi yang keluar dari Lapas, lembaga pemasyarakatan sudah bersih lahir dan batin. Ibarat baju kotor yang sudah dilaundry, bersih dan wangi.

Kan, memang tugas lembaga tersebut untuk memperbaiki orang yang pernah salah, maka di tempat inilah mereka ditempa agar bisa kembali menjadi manusia yang baik.

Ibarat kata, Lapas sebagai, kancah Candradimuka!

Maka ada yang menyebut Lapas sebagai sekolah napi, dimana bisa belajar banyak tentang berbagai bekal kehidupan.

Bahwa, mereka yang ada di situ sebelumnya pernah keliru, salah jalan, lalu perlu diperbaiki.

Pada intinya, orang yang sebelumnya disebut napi, akan digodok dengan berbagai pelajaran kehidupan.

Di lembaga ini, mereka mendapat berbagai pelajaran rohani dan jasmani. Ketrampilan dan agama.

Agar, begitu keluar mereka lupa pada pekerjaannya yang dulu, yakni kejahatan, dan langsung kembali ke jalan yang benar.

Tapi, begitukah? Ya, bisa iya, bisa tidak. Ada juga sebagian yang kembali menjadi baik-baik.

Tapi, ada juga yang tetap nggak lupa pada pekerjaan jahatnya. Kalau sebelumnya pengedar narkoba, ya kemudian jadi bandar?

Lalu banyak orang bilang, jika Lapas itu ‘sekolah napi’, di ana napi akan lebih pintar, lebih jahat.

Yang dulu maling biasa, bisa meningkat jadi jadi rampok! Kenapa? Ya, karena mereka bertemu dengan sesama napi yang punya kelas lebih tinggi, dan membagikan ilmunya.

Ya, ini tugas penting bagi para pengemban di LP agar para napi yang dididik menjadi sadar dan kembali ke jalan yang lurus. Bukan sebaliknya.

Bukan juga rahasia umum lagi, jika Lapas  dijadikan ladang bisnis legal sebagai tempat pengedaran narkoba.

Kabar yang bikin prihatin juga lubernya napi yang ada di Lapas membuat petugas kewalahan mengurus mereka.

Jadi bukan saja adanya kegiatan gelap, tapi juga sumpeknya itu ruang penjara. Para warga binaan sampai nggak mampu berkembang, bisa jadi malah masa bodoh.

Bahkan mereka tak mampu menyelamatkan diri ketika terjadi musibah kebakaran. Puluhan napi tewas dan luka-luka, seperti kejadian di Tangerang.

Sekarang nggak usah saling menyalahkan, tapi saatnya bagaimana cara memperbaiki, sarana dan prasarana Lapas.

Kayaknya nggak manusiawi, kalau kapasitas sampai luber, berdesak-desakan, sampai susah bernapas?

Napi kan juga manusia!  - massoes

Tags:
lapaslapas kepenuhanlapas penuhLapas Tangeranglapas 1 tangerangsekolah napi

Administrator

Reporter

Administrator

Editor