SEORANG lelaki dengan perawakan sedang, kurus nggak, gemuk juga nggak, sedang sedang saja.
Ia baru saja, beberapa menit yang lalu melangkah keluar dari gerbang Lapas.
Dia memang mendekam di lembaga tersebut selama kurang lebih empat tahun karena kasus begal bersama kawannya yang sudah keluar lebih dulu.
Matanya menyapu jalanan dan langit di atas yang nampak terang benderang.
Dia menengok kanan kiri, tak ada satu orang pun yang ia kenal.
Jangankan ada sahabat atau penggemar yang menyambut dengan kalungan bunga?
Walah, wong istri dan anak atau keluarga dekat juga nggak terlihat batang hidungnya.
Apalagi sambutan dengan mobil mewah kayak artis? Nggak ngimpi deh!
Jadi nggak usah ngimpi atau bermimpilah. Orang mau pulang saja lagi kebingungan, kok.
Ya, bayangkan sajalah, mau kemana setelah lepas dari penjara. Pulang ke rumah kontrakannya?
Apakah anak istrinya yang sudah dia sakiti, dibikin malu karena ulahnya, masih ada di situ?
Begitu ilustrasi bekas napi seorang penjahat kelas teri yang kebingungan keluar dari lembaga yang selama ini menempa hidupnya, untuk dapat kembali ke masyarakat luas yang lebih baik.
Lalu dengan kebingungannya, ia merebut HP dari seorang yang lagi menunggu bis di halte.
Tak ayal, dia pun langsung digebuki oleh warga. Setelah babak belur diserahkan pada petugas.
Kenapa begitu nekat. Ya, nekat karena kebingungan.
Dan pikiran pendeknya bicara, berbuat kejahatan itulah yang ada di otaknya agar dia bisa langsung masuk penjara lagi.
Di dalam nggak mikirin rumah dan makan?
Sekali lagi ini ilustrasi kasus yang mungkin pernah terjadi, ketika bekas napi yang lebih suka balik lagi ke penjara.
Ada juga tahanan yang sampai nangis-nangis nggak mau keluar dari bilik tahanan.
Kasus seperti ini nggak boleh ditiru, sesusah apa pun, orang banyak lebih suka bebas merdeka di luar.
Sekali pun nggak makan, yang penting bebas, merdeka.
Soal rezeki kan bisa usaha, apa saja, yang penting halal.
Artinya, ya jangan jadi maling, begal, rampok, pemerkosa, apalagi jadi koruptor?
Tuh buktinya ada yang senang banget begitu keluar dari Lapas.
Senyum, dan melambaikan tangan persis kayak pahlawan yang baru menang di medan laga.
Kayak para atlet yang juara dan membawa pulang medali.
Naik mobil mewah, berkalung bunga segala. Ah, kayak dagelan aja.
Ngomong- ngomong siapa sih sutradaranya? Sudah jelas itu bekas napi kasus yang sangat memalukan, pencabulan, kok dielu-elukan!
Sekali lagi, memalukan! - Massoes