Dua anaknya diajak serta, yang satu dibonceng depan dan satunya lagi dijepit antare emak dan babenya.
Sayangnya segala ucapan Panto keluar dengan nada kasar, sehingga Jarimah menduga itu lanjutan kemarahan semalam, karena “balapan” formula-B batal digelar.
“Nggak jadi ikut ah,” kata Jarimah dan loncat dari motor dan kabur, tanpa membawa serta dua anaknya.
Panto yang jadi marah, tetap saja membawa kedua bocah kakak beradik itu
Balita Nana ketika pisah dengan ibunya nangis terus sepanjang jalan, diminta diam nggak mau.
Panto jadi nggak enak, nanti ketemu polisi kan dikira menculik anak orang. “Diam nggak?” ancam Panto.
Tapi Nana justru makin kenceng tangisannya macam radio transistor baru ganti baterai.
Saking jengkelnya, pas ketemu sungai Nana diseret turun dan dilelep-lelepin ke air sampai lemas.
Gantian kakaknya yang menjerit-jerit karena adiknya basah kuyup dan napasnya tersengal-sengal.
Panto yang panik malah kabur meninggalkan dua bocah itu.
Ketika ada penduduk yang datang menolong, balita Nana sudah tewas sementara kakaknya terus menjerit-jerit.
Polisi segera bergerak, Panto yang kabur berhasil ditemukan di Tengerang.
Dia diektradisi ke Sumsel untuk menjalani proses hukum.