Stasiun Palmerah Mulai Uji Coba Scan Barcode Aplikasi PeduliLindungi, Penumpang: Harusnya Cukup Surat Vaksin Saja

Senin 06 Sep 2021, 21:55 WIB
Salah satu penumpang KRL di Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat sedang melalukan scan barcode melalui aplikasi PeduliLindungi. (foto: Cr01).

Salah satu penumpang KRL di Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat sedang melalukan scan barcode melalui aplikasi PeduliLindungi. (foto: Cr01).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang pekerja bernama Suherman (40) terlihat sedang kebingungan dengan telepon genggam di tangan. Dia kebingungan karena sinyal pada ponsel miliknya itu lemot.

Sementara dirinya harus menyelesaikan unduhan pada aplikasi PeduliLindungi agar bisa naik Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Palmerah, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (6/9/2021).

Diketahui, di stasiun Palmerah mulai hari ini memberlakukan scan barcode aplikasi Peduli Lindungi. Penumpang KRL diwajibkan mengunduh aplikasi agar dapat melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan.

"Ini hari pertama dan masih dalam masa percobaan," kata salah satu petugas kepada Poskota.

Menurut Suherman, penggunaan scan barcode melalui aplikasi ini dinilai tidak efektif. Sebab beberapa penumpang masih banyak yang sulit soal jaringan.

Selain itu, beberapa penumpang juga tidak memiliki ponsel yang memadai, sehingga hal itu jelas sangat menghambat perjalanan penumpang.

"Kaya saya gini HP lemot, sinyal juga susah, jadi jelas ini sangat menghambat saya, sedangkan saya harus pulang ke Depok," ujarnya kepada Poskota di stasiun Palmerah, Senin.

Dikatakan Suherman, dirinya telah mencetak kartu vaksinasi sebelumnya. Bahkan dia telah mendapatkan surat perjalanan bahwa dirinya sebagai pekerja dan pengguna KRL.

Menurutnya, penunjukkan kartu vaksinasi dinilai lebih efektif ketimbang penumpang harus mengunduh aplikasi PeduliLindungi.

"Harusnya penumpang tinggal cukup nunjukkin surat vaksin aja. Kalau memang harus scan barcode seharusnya pihak KRL sudah mempersiapkan bukan malah kita yang suruh download," jkata Suherman, penumpang.
 

Terpisah, penumpang KRL lain bernama Azmi (21) mengaku sosialisasi terkait penggunaan aplikasi PeduliLindungi harus ditekankan agar masyarakat sudah paham dan mengerti.

Berita Terkait
News Update