Susah Cari Kerja
Namun selang tiga tahun kemudian, ketika kembali bertemu di persimpangan jalan, yang diceritakan korban berbeda. Korban sudah tidak bekerja di Rau lagi, karena penglihatan matanya sudah mulai rabun, mungkin itu dampak dari zat alkohol dan air keras.
"Korban selalu bercerita tentang susahnya mencari pekerjaan, termasuk ketika ngojek juga sering terjadi kecelakaan karena penglihatannya yang kurang baik. Sejak itu, setiap bertemu korban selalu menceritakan hal yang sama," jelasnya.
Mujani juga kaget ketika mengetahui bahwasanya korban sudah mempunyai rumah dan kembali menetap di kampung Masigit.
Hal itu ia ketahui ketika sholat magrib berjamaah di masjid, ia bertemu dengan korban dan mengatakan kalau dirinya sudah menetap di sini bersama anak dan istrinya.
Namun ia tak menceritakan perihal dari mana uang yang didapatnya untuk membeli lahan dan membangun rumahnya itu. Tapi yang jelas, yang sering diceritakan korban susahnya mencari pekerjaan. Selalu itu.
"Waktu itu saya perhatikan memang kondisinya sudah mulai berbeda. Jalan juga sering kesandung, namun tidak sampai terjatuh. Mungkin karena faktor penglihatannya yang kurang," tebaknya.
Ribut dengan Istri
Kemudian lama tak mendengar kabar, beberapa waktu lalu ia mendengar kabar duka itu dari ibunya yang tinggal tidak jauh dari rumah Mujani. Karena mungkin dirinya yang dianggap dekat dengan korban, ibunya mengabarkan ke dirinya kalau korban sedang ribut dengan istrinya.
"Akhirnya saya datang ke rumahnya, dan ternyata dikunci semua pintunya. Saya gedor-gedor tetap tidak bisa dibuka.Posisi waktu itu warga sudah ramai berkumpul di depan rumahnya," ungkapnya.
Setelah sekitar 15 menit menunggu, pintu itu akhirnya dibuka oleh Kholiyah. Beberapa kali Mujani menanyakan di mana korban, Kholiyah mengaku tidak tahu. Sampai ketiga kalinya ditanya, dia jawab tidak tahu.
"Akhirnya tanpa berpikir panjang saya bersama ibunya masuk ke dalam, menggeledah semua ruangan serta kamar mandi. Sedangkan warga saya suruh tetap di luar," jelasnya.