JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kelurahan Rawasari Cempaka Putih Jakarta Pusat memiliki kiat tersendiri untuk menyadarkan masyarakat terkait vaksinasi Covid-19 guna menekan laju pertumbuhan angka kasus aktif. Salah satunya ialah menggunakan istilah "Anjasmara".
Lurah Rawasari M Arif Dicky mengatakan, adapun istilah Anjasmara itu merupakan singkatan dari Antar Jemput Masyarakat dari rumah menuju lokasi vaksin yang telah disediakan.
"Upaya yang dilakukan di Kelurahan Rawasari ini untuk menurunkan angka penurunan covid dengan cara berkolaborasi dengan seluruh elemen yang ada," kata Dicky dalam acara Focus Group Disscussion (FGD) Poskota di RPTRA Rawasari Ceria, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jum'at (3/9/2021).
Acara FGD Poskota yang digelar dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat itu turut dihadiri oleh Wakil Pemimpin Umum Poskota Hj Irdawati, Babinkamtibmas Rawasari Aiptu Ronianto, Babinsa Rawasari Serma Sunarti serta sejumlah pejabat RW,RT dan perwakilan PKK.
Kembali Dicky melanjutkan, adapun tingkat vaksinasi Covid-19 warga di Kelurahan Rawasari disebutkan Dicky sudah menginjak di angka 83 persen.
"Jumlah yang sudah di vaksin 83 persen. Adapun sisanya itu penyintas ataupun yang memiliki penyakit bawaan," ungkapnya.
Terkait niat vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan Kelurahan Rawasari untuk warga itu cukup sederhana. Dicky menjelaskan, ada dua hal yang meniatkan pihaknya melaksanakan vaksinasi bagi warga.
Pertama, vaksin ini kata Dicky dilakukan semata mata hanya untuk menciptakan kesehatan bagi setiap warganya dan kedua agar setiap warganya tidak kesulitan ketika ingin berpergian karena saat ini diterapkan syarat vaksinasi di beberapa tempat umum.
"Jadi niat kita sesederhana itu aja sih," sebutnya.
Meski begitu ia menegaskan tingkat kesadaran masyarakat Rawasari terkait vaksinasi cukup tinggi.
Akan tetapi dirinya tidak menutup kemungkinan masih ada beberapa warga yang masih enggan vaksin salah satunya karena faktor jarak menuju gerai vaksinasi.
"Kalo tadi saya katakan bahkan ketika kita jemput kerumah kalo warga udah kena penyakit mager ya susah di apa apain , jadi mau gak mau kita harus antar dan jemput," pungkasnya. (cr-05)