"Fokus bagaimana attitude dan passion, selain knowledge dan skill mereka," katanya.
Arief juga mempertanyakan tolak ukur kinerja ASN Pemkot Tangerang selama ini. Jika ada, tolak ukur juga harus sesuai dengan kepuasan publik.
"Pertanyaan kedua apakah alat ukur itu merepresentasikan kepuasan publik. Percuma kalau pelayanan kita ngurus sesuatu cepet tapi harus kasih uang dulu," ungkapnya.
Setelah itu, barulah mekanisme reward dan punishment ditegakkan. Dimana, ASN berprestasi diberikan penghargaan.
"Kalau bisa kita bina lanjut (kerja), kalau tidak ya kita pecat-pecatin," tuntasnya. (*)