JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tampang lucu dan menggemaskan dari berbagai jenis hewan peliharaan membuat banyak orang tertarik untuk memelihara mereka.
Kucing pun menjadi hewan menggemaskan yang mampu mencuri perhatian masyarakat.
Hewan berbulu ini banyak digandrungi masyarakat Indonesia karena tampilan dan juga perilakunya yang menggemaskan.
Salah satu kucing yang populer di berbagai kalangan adalah jenis Scottish Fold.
Scottish Fold memiliki perawakan yang menggemaskan bagi kebanyakan orang.
Jenis kucing ini memiliki kepala bulat, mata belo dan kuping yang terlipat ke depan.
Namun ternyata di balik jenis kucing dengan tampang lucu ini, Scottish Fold merupakan hasil dari rekayasa genetika.
Rekayasa genetika ini tidak hanya terjadi pada ras Scottish Fold, namun terdapat beberapa ras kucing yang mengalami hal serupa, seperti Munchkin, Sphynx, dan Manx cats.
Kucing-kucing tersebut merupakan hasil perkawinan silang dari kucing jenis lain dan dapat membawa berbagai kondisi yang dapat diwariskan mulai dari bentuk hingga penyakit.
Sayangnya, rata-rata kucing tersebut menderita banyak penyakit dibalik tampang gemasnya, termasuk Scottish Fold.
Rekayasa genetik ini memiliki dampak buruk bagi kondisi kesehatan para kucing, salah satu penyakit umum yang menimpa mereka adalah masalah persendian.
Jenis kucing Scottish Fold pertama kali ditemukan di sebuah peternakan yang berlokasi di Perthshire, Skotlandia pada tahun 1961.
Kucing ini dinamakan Susie oleh pemiliknya.
Kondisi Scottish Fold sempat tidak mendapatkan pengakuan dari beberapa federasi ras kucing di Eropa lantaran kelainan genetik dari kucing ini dapat memicu infeksi bahkan menyebabkan kucing tuli.
Jika kucing ini terus dikembangbiakkan, maka dikhawatirkan ras kucing ini akan tersiksa akibat penyakit yang mereka derita.
Bentuk telinga Scottish Fold yang terlipat ke depan merupakan akibat dari mutasi genetik yang menyebabkan kelainan pada kucing jenis ini.
Hal ini pun mempengaruhi tulang rawan dan sendi dari kucing Scottish Fold sehingga mereka rentan terkena penyakit sendi atau osteoarthritis.
Terdapat tiga tingkatan lipatan telinga kucing jenis ini, yakni single, double, dan triple. Selain telinganya yang terlipat, mereka juga dapat berdiri dan duduk seperti manusia akibat penyakit yang mereka derita.
Umumnya, Scottish Fold menderita penyakit Scottish Fold Osteochondrodysplasia (SFOCD).
Penyakit ini dikarakterisasi berdasarkan pertumbuhan tulang mereka yang tidak normal, seperti yang terjadi pada bagian telinga, buntut, tarsi, lutut dan berbagai tulang di dalam tubuh Scottish Fold.
Penyakit ini dapat terdeteksi sejak usia kucing menginjak 7 minggu.
Sayangnya, penyakit ini adalah penyakit seumur hidup bagi sang kucing dan tidak bisa disembuhkan sepenuhnya. (nelsya namira putri)