JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) tengah melakukan langkah persiapan terkait rencana pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Persiapan dilakukan untuk memenuhi sarana dan prasarana di setia sekolah, karena ada mix (gabungan) PTM dan online.
Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma mengatakan terkait persiapan PTM di Jakarta Pusat, jajaran Sudin Pendidikan masih melakukan persiapan kelengkapan yang ada di sekolah sebagai penunjang syarat dibukanya PTM.
"Jadi memang masih dilakukan persiapan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita akan mendapatkan data sekolah yang layak atau yang tidak layak," kata Dhany Sukma, Kamis (26/08/2021).
Pihaknya mengaku bahwa proses PTM ini tentu perlu persiapan yang cukup matang, terlebih PTM dilakukan saat masa pandemi.
Meski kasus Covid-19 mengalami penurunan tentunya harus dipastikan bahwa anak-anak didik nanti tetap aman.
"Ini kan kesiapan dulu itu ya. Target kita 50 persen tapi kita lihat dulu perkembangan. Tapi syaratnya siswa sudah vaksin, guru sudah vaksin serta kelengkapan sarana prasarana dan dukungan yang sifatnya di Mix antara PTM dan online," katanya.
Sementara Kasudin Pendidikan II Jakarta Pusat, Uripasih menyampaikan terkait persiapan PTM di Jakarta Pusat pihaknya masih melakukan assement sekolah-sekolah yang akan melaksanakan sekolah tatap muka.
"Kalo kita masih persiapan sebenarnya, jadi masih ngisi assement. Ya mudah-mudahan kalo semua lengkap nanti kita cek lagi. Sama seperti dulu kalo udah lengkap nanti akan di umumkan Dinas sekolah mana yang lolos untuk PTM," kata Uripasih.
Menurut Uripasih, proses assement persiapan PTM terbatas ini tak beda jauh dengan sebelumnya. Dimana nanti sekolah harus dipastikan kelengkapannya terkait sarana dan prasarana pendukung lainnya. Selain itu, para siswa dan guru pun juga harus udah di vaksin.
"Prosedurnya sama. Kayak guru harus ikut pelatihan dulu, Puskesmas setempat juga menyetujui, orangtua juga menyetujui. Kadang-kadang sekolah sudah siap sementara orangtua tidak menyetujui ini kan yang harus di sosialisasikan lagi," katanya.
Uripasih mengatakan pembukaan PTM terbatas perlu izin orangtua murid. Sehingga pihaknya juga meminta kepada para guru sekolah untuk melakukan rapat koordinasi melalui virtual dengan para orantua siswa terkait PTM ini, sehingga para orantua siswa paham.
"Tadi juga kita minta untuk adakan sosialisasi lewat zoom ke orangtua, sampaikan kalo kita ini udah level 3, udah siap lengkap, guru sudah vaksin, semua jaga jarak, udah jaga jarak. Kalo itu sudah disampaikan pasti orangtua pun bakal mengizinkan. Makannya saat ini kita persiapkan dulu," ucapnya. (cr-05).