BEKASI.POSKOTA.CO.ID - Diduga alami gangguan kejiwaan, pemuda berusia 23 tahun ditemukan tewas dengan cara gantung diri di kamar kontrakan, Sabtu 21 Agustus 2021, pagi.
Korban berinisial HI harus mengakhiri hidupnya dengan cara yang tak wajar, yaitu dengan cara gantung diri di kamar kontrakan yang beralamat di Kavling Sunrise, Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
HI yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Sabiis (43) dan Eti (40), ditemukan gantung diri dengan seutas tali berwarna biru.
Pantauan dari Poskota.co.id Keluarga Sabiis beserta korban merupakan warga yang baru saja menempati kontrakan selama satu bulan di Kavling Sunrise, Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Menurut Sabiis (ayah korban), saat itu, pada pukul 01.30 pagi, HI masih terlihat asyik menonton tv sambil makan malam di kamarnya.
Sang istri pun sempat berpesan jika sudah mengantuk televisi yang masih menyala agar dimatikan.
"Pukul setengah dua pagi, istri saya masih sempat komunikasi dengan HI, soalnya HI masih terlihat nonton tv sambil makan, istri saya juga sempat bilang, nanti kalau ngatuk, TV jangan lupa dimatikan," ucap Sabiis saat ditemui PosKota.co.id.
Selang setengah jam tiba tiba istri Sabiis mendengar suara benda terjatuh dari atas atap dari kamar korban HI.
Istri Sabiis langsung menengok kamar HI yang hanya bersebelahan dengan kamarnya, sontak Istri Sabiis histeris melihat anak pertamanya tersebut sudah meninggal dengan cara gantung diri dengan seutas tali tambang berwarna biru yang diikat kayu penahan asbes atap Kontrakan.
"Istri saya dengar suara benda jatuh keras sekali dari atap, langsung tengok kamar anak saya dan HI sudah tergantung," lanjut Sabiis
Setelah itu ibu korban yang panik langsung keluar kontrakan, untuk mencari pertolongan ke tetangga.
Menurut Sabiis, kejiwaan HI memang sudah tidak stabil sejak lima tahun menganggur atau tidak bekerja.
HI pun jadi sering mengurung diri tak pernah lagi bersosialisai dengan masyarakat sekitar.
"HI seperti memiliki gangguan jiwa semenjak 5 tahun terakhir, ia juga menganggur lama selama 5 tahun itu juga. Gangguan jiwa yang HI alami suka memukul saya maupun istri (ibu korban)," keluh Sabiis.
Sabiis menambahkan, HI pernah bekerja di salah satu pabrik di Bekasi untuk bagian koperasi, setelah pulang kerja, HI sering mancing di danau dekat Mall Summarecon Bekasi hingga sore.
"Kalau pulang kerja dia suka mancing di danau dekat SMB mall hingga menjelang Maghrib, saya takut ada yang ngikutin gitu," ucapnya
Mengetahui hal tersebut pihak kepolisian mendatangi kontrakan dari keluarga Sabiis atas meninggalnya HI sekitar pukul 06.30 pagi untuk mengidentifikasi korban.
Namun pihak keluarga menolak untuk membawa jenazah HI untuk divisum dan dibawa kerumah sakit.
Jenazah HI kini sudah dimakamkan di TPU Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi pada pukul 10.00 Pagi. (ihsan fahmi)