TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengakui menemui kendala data pengajuan penerima bantuan sosial (bansos).
Hal tersebut diungkapkan Arief saat mengikuti webinar dengan tema "Bantuan Sosial dan Peran Pencegahan Korupsi di Masa Pandemi" yang diinisiasi oleh Jaringan Pencegahan Korupsi (Jaga) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam webinar dengan moderator Aiman Witjaksono tersebut juga diikuti oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini, Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh serta Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan.
Arief mengaku menemui sejumlah kendala yang dihadapi oleh pemerintah daerah khususnya Kota Tangerang terkait data pengajuan dan penerima bantuan sosial dari pemerintah pusat.
"Harapannya ada solusi ke depan agar kendala terkait data bisa terintegrasi, terlebih terkait validasi data. Di Kota Tangerang sejauh ini menggunakan aplikasi Si Data untuk mendata masyarakat sebagai penerima bansos," terang Wali Kota, Jumat (20/8/2021).
Dia berharap kepada pemerintah pusat melalui Mensos agar penyaluran bantuan sosial dapat memanfaatkan aplikasi dompet digital untuk mempermudah masyarakat dalam pemanfaatan dana bantuan yang diberikan oleh pemerintah.
"Sekaligus untuk meminimalisir peluang maupun kesempatan bagi oknum yang hendak melakukan pungutan kepada penerima bantuan," paparnya.
Sementara itu Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam kesempatan yang sama menyampaikan pihaknya tengah melakukan ujicoba digitalisasi pencairan BPNT ataupun program sembako untuk pembelanjaan di E-Warong dengan menggunakan aplikasi berbasis Qris.
"Nantinya akan kelihatan siapa membeli apa saja dengan dana bantuan yang diberikan oleh pemerintah," tukas mantan Wali Kota Surabaya. (kontributor tangerang/muhammad iqbal)