LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Lebak, Banten, sudah memberikan lampu hijau kepada seluruh sekolah di wilayahnya untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
PTM itu ditargetkan akan mulai dilakukan pada minggu ke 3 Bulan Agustus 2021 nanti.
Kepala Dindik Lebak, Wawan Ruswandi mengatakan, dalam PTM itu pihak sekolah diwajibkan untuk prokes dengan ketat.
"Pihak sekolah wajib untuk menerapkan prokes yang selama pemberlakuan PTM terbatas ini, seperti mewajibkan para siswa dan guru untuk menggunakan masker. Dan jarakpun diatur minimal 1,5 meter antar siswa," kata Wawan ketika dihubungi Poskota melalui telepon selulernya, Kamis (12/8/2021).
Katanya, sekolah yang sudah menyiapkan sarana dan prasarana penerapan prokes seperti menyiapkan tempat cuci tangan, dan juga izin pelaksanaan PTM dari orang tua murid sudah dapat memulai PTM itu.
Selain itu, salah satu protap dalam pelaksanaan PTM itu adalah para tenaga pendidik atau guru yang sudah divaksin.
Para guru yang sudah divaksin di izinkan untuk mengajar secara tatap muka. Sementara yang belum tidak dulu di izinkan.
"Hanya yang sudah divaksin yang dizinkan mengajar tatap muka. Sementara yang belum bisa mengajar melalui daring," kata Wawan.
Dirinya mengklaim bahwa hampir seluruh Guru di Lebak sudah menjalani vaksinasi.
Ia menargetkan seluruh guru yang bertugas di Kabupaten Lebak akan menjalani vaksinasi.
Hal itu dilakukan guna melindungi guru dan juga anak muridnya dari paparan virus Covid-19.
Pihaknya pun kini terus berkoordinasi dengan Dinkes Lebak untuk melakukan vaksinasi terhadap para siswa yang berusia 12-17 tahun.
"InsyaAllah untuk PTM juga kita targetkan akan mulai dilakukan pada minggu depan," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Lebak Triatno Supiono mengakatan, bahwa pihaknya sudah melakukan vaksinasi terhadap 8.000 guru di Kabupaten Lebak.
Pihaknya juga tengah menyasar para siswa-siswa dengan rentan umur 12-17 tahun.
"Ya hampir 90 guru sudah divaksin, dan kini kita tengah mengencarkan vaksinasi untuk para siswa di sekolah maupun pondok pesantren," pungkasnya. (kontributor banten/yusuf permana)