Di Italia Ada Juga yang Menjual Sertifikat Vaksin Palsu Secara Online Hingga Polisi Pun Bertindak

Selasa 10 Agu 2021, 04:06 WIB
Green Pass diperkenalkan di Italia pada Jumat, tetapi memicu protes karena dianggap menginjak-injak kebebasan. [Guglielmo Mangiapane/Reuters/Al Jazeera)

Green Pass diperkenalkan di Italia pada Jumat, tetapi memicu protes karena dianggap menginjak-injak kebebasan. [Guglielmo Mangiapane/Reuters/Al Jazeera)

Empat orang ditempatkan di bawah penyelidikan polisi atas dugaan penipuan dan pemalsuan.

Upaya Percepat Vaksinasi dan Penolakan
Pemerintah Perdana Menteri Mario Draghi mengadopsi izin hijau (Green Pass), yang berbentuk digital atau kertas, untuk mencoba mempercepat vaksinasi dalam menghadapi varian Delta yang sangat menular.

Tetapi banyak juga orang Italia melakukan penolakan dengan mengatakan itu menginjak-injak kebebasan dan merupakan cara tidak langsung untuk membuat vaksin menjadi wajib.

Mulai 6 Agustus, Green pass diperlukan untuk mengakses gym, kolam renang, museum, bioskop, dan makan di dalam ruangan di restoran.

Mulai 1 September, itu juga akan menjadi wajib bagi mahasiswa dan untuk bepergian dengan kereta api, pesawat, kapal, dan pelatih.

Italia telah mencatat 128.220 kematian Covid-19 sejak pandemi mencapai negara itu pada Februari tahun lalu, jumlah korban terburuk kedua di Eropa dan tertinggi kedelapan di dunia. Ini telah mencatat 4,4 juta kasus hingga saat ini.

Namun, beberapa warga masih enggan untuk divaksinasi, bahkan saat rawat inap meningkat lagi.

Sekitar 66 persen orang Italia memiliki setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 dan sekitar 55 persen telah diinokulasi penuh, itu data terbaru.

Menurut kementerian kesehatan, sekitar 20 juta Green Pass telah diunduh dalam populasi sekitar 60 juta.

“Ini angka yang luar biasa yang menunjukkan kesadaran dan partisipasi warga negara kita dalam memerangi Covid,” tulis Menteri Kesehatan Roberto Speranza di Facebook, Senin. (*)

Berita Terkait
News Update