JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Dokter sekaligus influencer Tirtha Mandira Hudhi menjelaskan mengapa ada pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh tetapi tetap merasakan lemas di sekujur tubuhnya,
Dalam video yang diunggah melalui kanal YouTubenya ‘Tirta Peng Peng Peng’ pada Sabtu (7/8/2021) mengungkapkan bahwa seseorang yang sudah dinyatakan sembuh tetapi masih merasa lemas itu dikarenakan masih adanya gejala yang tertinggal di dalam tubuhnya.
“Jadi pada pasien-pasien yang sudah negatif Covid-19, mau gejala ringan, sedang dan berat mereka masih akan mengalami sesi atau fase sekuel. Itu artinya gejala yang tertinggal,” ucap dokter nyentrik itu.
“Apa aja sih itu? Pertama masih merasa batuk, tapi batuknya itu setiap pagi dan malam hari. Gejala kedua adalah lemas, jadi dia habis Covid itu setelah sembuh jadi dia kayak merasa bergerak dikit ngos-ngosan, bukan sesek tapi cepet capek, keringet dingin, pucat, ling-lung sama kepala berputar.
“Hampir mirip vertigo tapi enggak separah vertigo. Jadi kayak blackout, berkunang-kunang seperti hipotensi atau anemia mirip seperti itu,” ucapnya lebih lanjut.
Lalu gejala tertinggal yang ketiga menurut dr Tirta yakni seseorang yang tidak pernah mempunyai Riwayat penyakit lambung tiba-tiba ulu hatinya seringkali merasa nyeri atau merasa gerd.
“Yang keempat masih merasa pegel linu, terutama di sendi-sendi besar seperti lutut, punggung, lengan dan paha,” ucap pria lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada itu.
“Gejala berikutnya kadang ada yang masih anosmia yang masih sampai 4 minggu dan pada pasien-pasien yang sempat masuk ICU atau ruang perawatan yaitu gejala berat dan sedang mereka bahkan saturasinya nggak bisa naik-naik diatas 92,” sambungnya.
Dr Tirta menambahkan bahwa hal tersebut bisa terjadi ketika sel radang yang melawan virus Covid ternyata bisa sangat mengganggu sel-sel kita, jadi proses pemulihannya termasuk sulit.
“Akibatnya ketika perang melawan virus ini organ yang paling terdampak adalah pernapasan karena perannya di situ semua,” tuturnya.
“Sehingga sel-sel Covid ini, virus-virus Covid ini hilang, sel peradangannya itu butuh waktu untuk recovery dan menggantikan sel yang rusak itu butuh energi. Biasanya tubuh kita ganti sel darah merah 120 hari, sel rambut, sel kulit. Ketika ada proses peradangan in ikan tambah banyak sel yang rusak padahal kita butuh banyak energi untuk menggantikan sel-sel yang rusak,”
“Kedua menyingkirkan infiltrate paru, terutama gejala sedang dan berat yang menyebabkan Pneumonia, yang sebagai fibrosis, itu harus digantikan sel baru lagi dan bangkai-bangkai virus,” imbuh dr Tirta. (cr03)