BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Seorang kakek berusia 62 tahun yang juga mantan kades, tewas mengenaskan dengan cara gantung diri di sebuah pohon jambu dengan tali tambang berwarna merah di lehernya.
Kakek yang diketahui bernama Sumarna adalah warga Desa Sukakarsa RT 002 RW 002, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi.
Peristiwa tersebut sebelumnya, diketahui pertama kali oleh tetangga korban yaitu Rizky Aditya. Saat itu Rizky sedang melintas di samping rumah korban.
menurut Risky, ia sangat terkejut saat melihat jasad pria paruh baya yang menggunakan baju garis hitam Abu abu dan kain sarung berwarna hijau, tergantung di bawah pohon disamping rumahnya sendiri.
"Dikira masih hidup, saya coba mendekat dan Saya terkejut melihat pak sumarna tergantung dengan kondisi badan sudah kaku dengan kondisi terikat di samping rumahnya sendiri,” ucap Rizky. Kamis (05/08/2021) Sore.
Setelah mengetahui kondisi korban, Kemudian Rizky memberi tahu warga sekitar dan kemudian melaporkan peristiwa penemuan jasad tersebut ke keluarga korban yang berada di dalam rumah.
Menurut keluarga korban Lin Marlina (19th) yang merupakan cucu dari Kakek Sumarna. Sang korban sebelumnya menderita Penyakit Stroke, yang dideritanya sudah hampir dua tahun lebih.
"Sebelum ditemukan meninggal, saya sekitar pukul 05.00 WIB lagi mondar-mandir di depan rumah dan tidak lama pergi ga tau kemana,” ujar Lin Marlina kepada awak media.
Mendapat laporan dari warga tersebut, Polsek Sukatani, Polres Metro Bekasi mendatangi tempat kejadian perkara dan memeriksa beberapa saksi saksi di lokasi tersebut.
Uniknya Korban sendiri, sebelumnya merupakan mantan kepala Desa Sukakarsa Kecamatan Sukakarya dari tahun 1994 hingga 2002.
Dengan kejadian tersebut, AKP Achmadi Kapolsek Sukatani mengatakan, telah ditemukannya tanda-tanda kekerasan pada korban selain jeratan tali di lehernya dan ini merupakan murni korban bunuh diri.
“Kemungkinan Korban depresi karena penyakit stroke yang dideritanya.Atas permintaan keluarga korban, Jasad korban tidak dilakukan otopsi dan kami dari kepolisian sektor Sukatani meminta surat pernyataan keluarga korban bahwa tidak dilakukan otopsi. Kata AKP Ahmadi. (*)