LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Kapal tongkang pengangkut batu bara yang terdampar di Pantai Lebak Selatan, Kampung Cikumpay, RT4 RW1, Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak pada Jum'at (30/7/2021), hingga Rabu (4/8/2021) ini masih belum juga dievakuasi.
Kapal tongkang itu diketahui telah membuat puluhan ton batu bara yang semula hendak dikirim dari Pelabuhan Lampung menuju perusahaan pabrik semen terbesar di asia, yakni PT Cemindo Gemilang, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, tumpah ke laut.
Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (PPLH) pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak, Dasep Novian mengatakan, pihaknya sendiri mengkhawatirkan akan adanya pencemaran dan perusakan biota laut dampak tumpahan batu bara itu.
"Beberapa biota laut akan terganggu, apalagi ada beberapa biota laut yang sangat rentan dengan perubahan drastis. Selain itu, dari segi estetika, tumpahan batubara yang mencapai bibir pantai ini dapat merusak estetika pantai," kata Dasep saat ditemui Pos Kota diruang kerjanya, Rabu (4/8/2021).
Pihaknya sendiri sudah melakukan peninjauan dengan langsung turun ke lokasi pantai tempat kapal tongkang itu terdampar. Hasilnya, pihaknya menemukan ceceran batubara yang mengotori bibir pantai.
"Pada tanggal 2 Agustus kemarin kita cek kelokasi, dan kita lihat ceceran batubara masih ada, namun sekarang sudah dibersihkan oleh masyarakat dan juga pihak perusahaan," katanya.
Ia mengungkapkan, pihaknya sendiri telah mengambil sampel air untuk mengukur kerusakan terhadap ekosistem laut dampak dari tumpahan batubara itu.
"Memang secara estetika sudah bersih, namun belum yang di dalam air. Untuk itu sekarang kita menunggu hasil dari sampel air yang sejauh mana pencemarannya, dan akan seperti apa tindak lanjutnya," ungkapnya.
Katanya, pihaknya sendiri sudah melaporkan hal tersebut kepada pihak Provinsi Banten, untuk tindak lanjutnya. Karena, kewenangan pengelolaan laut sendiri ada di Provinsi Banten.
Diberitakan sebelumnya, sebuah kapal tongkang bermuatan batu bara terdampar di di pesisir pantai Lebak selatan. Kapal tersebut terdampar usai dihantam oleh gelombang tinggi pada Jum'at (30/8/2021) lalu.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun batu bara yang diangkut kapal tersebut berjatuhan ke laut bahkan hingga ke pesisir pantai. (Kontributor Banten/Yusuf Permana)