Tumpahan Batubara Cemari Pantai Lebak Selatan, DLH Langsung Cek Kadar Air Laut Cegah Kerusakan Biota

Rabu 04 Agu 2021, 17:50 WIB
DLH Lebak meninjau lokasi terdamparnya kapal tongkang di pantai selatan Lebak. (yusuf) 

DLH Lebak meninjau lokasi terdamparnya kapal tongkang di pantai selatan Lebak. (yusuf) 

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak meninjau langsung lokasi pantai Lebak Selatan, dimana tempat kapal tongkang bermuatan batubara terdampar.

Hal itu dilakukan karena mereka khawatir, akan ada kerusakan biota laut yang disebabkan oleh tumpahan batubara itu.

Bahkan, DLH sudah mengambil sampel dari air laut yang sudah tercemar tumpahan batubara itu.

"Tanggal 2 Agustus kemarin kita sudah ke lapangan, dan juga mengambil sampel air laut yang selanjutnya kita lakukan uji laboratorium. Nantinya akan di riset kadar laut A,B, dan C, kita akan tahu tingkat pencemarannya hasil dari uji lab itu," kata kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (PPLH), Kabupaten Lebak, Dasep Novian saat ditemui Poskota di Ruang kerjanya, Rabu (4/8/2021).

Menurutnya, batubara yang termasuk bahan berbahaya dan beracun (B3) itu berpotensi mencemari perairan pantai selatan.

Terlebih, terdapat beberapa biota laut yang sangat sensitif terhadap perubahan dan kontaminasi B3.

"Kerusakan biota laut dapat terjadi, karena terdapat beberapa biota yang akan rusak karena adanya perubahan yang secara tiba-tiba. Belum lagi kerusakan secara estetika dibibir pantai," katanya.

DLH Lebak sendiri sudah melaporkan hal itu kepada Pemerintah Provinsi Banten agar segera ditindaklanjuti. 

"Secara estetika kemarin sudah dibereskan oleh pihak perusahaan dan masyarakat sekitar. Namun, untuk didalam laut kita masih menunggu tindak lanjutnya seperti apa," katanya.

Untuk diketahui, kapal tongkang bermuatan 400 ton batubara itu terdampar di Pantai Lebak Selatan, tepatnya di  Kampung Cikumpay,  RT4 RW1, Desa Bayah Barat,  Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak pada Jum'at (30/7/2021) lalu. 

Kapal yang terdampar dekat bibir pantai itu hingga Rabu (4/8/2021) ini belum juga di evakuasi. (kontributor banten/yusuf permana)

Berita Terkait

News Update