Kakek dianiaya menantu hingga tewas, korban tak sempat dirawat karena RS penuh pasien Covid-19. (foto: ilustrasi/ist)

Kriminal

Fakta Kakek Dianiaya Menantu hingga Tewas, Korban Tak Sempat Dirawat karena RS Penuh Pasien Covid-19

Rabu 04 Agu 2021, 18:11 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Suyono (68), tewas di tangan menantunya sendiri bernama Andi alias Gogon (30) di sebuah rumah kontrakan RT004/RW006, Jalan Pedongkelan, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Korban tak sempat dirawat di rumah sakit (RS) alias hanya mendapatkan perawatan mandiri selama tiga minggu di rumah sebelum akhirnya meninggal dunia.

Hasibuan (45) kerabat korban mengatakan setelah dianiaya, korban sempat dibawa ke rumah sakit Hermina untuk mendapatkan perawatan.

Namun pihak rumah sakit menyuruh korban untuk menjalani perawatan secara intensif di rumah lantaran sedang banyak pasein Covid-19 saat itu.

"Sore disuruh pulang karena memang katanya lagi Covid ruangan terbatas segala macam jadi cuma disuruh cek kontrol gitu," ujarnya kepada Poskota.co.id, Rabu (4/8/2021).

Adapun, korban mengalami luka-luka pada bagian wajah dan kepala akibat hantaman benda tumpul. Total, kurang lebih sebanyak 19 jahitan menerpa wajah dan kepala korban.

Setelah tiga minggu menjalani perawatan di rumah kontrakan dan rutin kontrol ke rumah saki, korban kemudian dinyatakan meninggal dunia.

"Dia (korban) sudah mulai oyong, mau apa nggak bisa semuanya harus ditolong. Terus lama-lama jatuh gitu," kata Hasibuan menceritakan.

Menurut Hasibuan, pelaku dikenal sebagai pribadi tertutup selama tinggal bersama dengan korban di sebuah rumah kontrakan. Korban jarang berkomunikasi dengan warga sekitar.

"Enggak begitu terbuka dia masih baru disini, biasanya juga paling datang sehari pergi, kalau keluar palingan beli rokok doang engga pernah interaksi, engga pernah nongkrong, jarang interaksi sama warga," ungkapnya.

Sebelumnya, seorang menantu bernama Andi alias Gogon (30) tega memukuli mertuanya sendiri bernama Suyono (68) di sebuah rumah kontrakan di kawasan Kapuk. Korban dipukul menggunakan linggis dan mengalami luka pada bagian kepala hingga akhirnya tewas setelah sempat melakukan visum di rumah sakit.

Kejadiaan nahas itu terjadi di sebuah rumah kontrakan di Jalan Pedongkelan RT005/RW006 kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu (7/7/2021) silam.

Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, Iptu Bintang menceritakan, kejadian penganiayaan itu bermula saat korban bersama istrinya, Sudaryanti sedang berada di rumah kontrakan. Korban saat itu ingin membangunkan istrinya dengan tujuan untuk mempersiapkan dagangan.

"Tiba-tiba pelaku yang saat itu sudah berada disamping pintu kamar korban langsung memukuli kepala dan muka korban dari arah samping dan depan hingga korban terjatuh," ujarnya dikonfirmasi, Rabu (4/8/2021).

Saat kejadian, pemilik kontrakan bernama Risky Kurniawan mencoba melerai peristiwa penganiayaan itu dan berhasil dilerai. Namun saat berhasil dilerai korban langsung melarikan diri, sementara korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Hermina.

"Kemudian pada esok harinya, Kamis tanggal 8 Juli 2021 korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cengkareng dan Visum ke RS Tarakan namun tidak dirawat," jelas Bintang.

Bintang menjelaskan, atas peristiwa penganiayaan itu, korban mengalami luka memar pada bagian wajah dan kepala akibat hantaman linggis yang dilakukan pelaku kepada korban.

"Kemudian korban meninggal dunia pada hari Selasa, tanggal 27 Juli 2021, sekira jam 23.00 WIB di rumahnya (TKP) dan dimakamkan di TPU Kober, Cengkareng," kata Bintang memaparkan. (cr01)

Tags:
Fakta Kakek Dianiaya Menantu hingga TewasKorban Tak Sempat Dirawat karena RS Penuh Pasien Covid-19Kakek Dianiaya Menantu hingga Tewascengkarengjakarta-baratMenantu Aniaya MertuaMenantu aniaya mertua hingga tewasSakit Hati Ditegur MenganggurSakit Dinasihati karena Masih MenganggurRS Penuh Pasien Covid-19

Administrator

Reporter

Administrator

Editor