Dokter Ini Beberkan Fakta dari Bahaya Merokok Bagi Pasien Covid-19, Awas Loh Bisa Berdampak Fatal!

Rabu 04 Agu 2021, 21:16 WIB
Dokter Ini Beberkan Fakta dari Bahaya Merokok Bagi Pasien Covid-19 (ist)

Dokter Ini Beberkan Fakta dari Bahaya Merokok Bagi Pasien Covid-19 (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Ada banyak hal yang sekiranya kita perlu ketahui tentang bagaimana cara menghindari bahaya Covid-19 yang bisa menyerang tubuh.

Virus ini bukan lagi untuk diremehkan karena apabila sedikit saja kita meremehkan maka bisa saja kematian yang justru menghampiri diri kita, terlebih kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia sendiri juga sudah sangat parah.

Baru-baru ini seorang praktisi kesehatan bernama dr. Andi Khomeini Takdir mengungkapkan alasan penting mengapa para perokok yang terpapar Covid-19 harus segera berhenti merokok.

Tentunya dr. Andi melihat adanya suatu bahaya yang sangat besar dan bisa saja menimpa para perokok yang sedang atau pernah terpapar Covid-19 jika tetap nekat merokok.

Menghimpun informasi yang dibagikannya di akun Twitter pribadinya, dr. Andi menilai bahwa sangat penting bago pasien Covid-19, Long-Covid dan Gangguan Paru-Paruserya pengentalan darah untuk segera berhenti merokok.

Menurutnya orang yang sering merokok dan juga yang terpapar Covid-19 akan merusak sel parenkim paru-paru. Bayangkan bagaimana jika kedua hal itu berlangsung secara bersamaan, yang terjadi tentu bisa menimbulkan efek samping yang luar biasa parah bahkan bisa saja kematian.

Selain itu, bahaya dari merokok dan Covid-19 yakni sama-sama membuat darah kemungkinan besar bisa mengental sehingga menaikkan risiko sakit yang lebih parah atau bahkan sama, yakni bisa sampai ke dalam kategori kematian.

Sementara itu, Dokter Konsultan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran itu juga menjelaskan bahwa setiap manusia wajib vaksinasi karena bisa membantu memperbaiki kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa vaksinasi diketahui dapat melengkapi strategi dalam menurunkan percepatan dari laju penularan Covid-19.

"Yang ikut memperbaiki situasi, tapi ini masih dikaji datanya, adalah vaksinasi kita yang terus bertambah. Itu juga mendorong perbaikan yang bisa kita lihat," tukas Andi sebagaimana dikutip poskota.co.id dalam talkshow evaluasi PPKM virtual pada Rabu (28/7/2021).

Dr. Andi juga menegaskan bahwa kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat dengan PPKM tidak dapat secara tunggal mampu menurunkan kasus Covid-19.

Hal itu disebabkan karena masyarakat mulai kembali tertib menjalankan protokol kesehatan dan pemerintah pusat maupun daerah mulai menaikkan target jumlah testing dan tracing Covid-19. (cr03)

Berita Terkait
News Update