LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Pandemi Covid-19 dan juga perpanjangan penerapan PPKM Level 4 hingga tanggal 2 Agustus 2021, telah membuat sektor ekonomi lesu.
Hal itu dirasakan langsung oleh para pelaku usaha kecil atau UMKM.
Bahkan di Kabupaten Lebak, banyak pelaku UMKM yang gugur karena terus merugi akibat dagangannya tidak laku.
Atas hal itu, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Lebak pun mengusulkan 30.000 UMKM untuk mendapatkan bantuan.
Usulan bantuan tersebut disampaikan oleh pihaknya kepada Kementerian Koperasi dan UKM RI sebesar Rp1,2 juta per kepala untuk mendapatkan stimulus bantuan akibat pembatasan jam operasional usaha di Lebak.
Kepala Bidang UKM Kabupaten Lebak, Rully Yanrilla mengatakan, bantuan tersebut sebagai bentuk bantuan dari Pemerintah kepada pelaku usaha mikro dan makro yang terdampak penghasilannya.
"Kita tahap pertama ini sudah mengusulkan bantuan kepada pemerintah pusat kepada para pelaku usaha binaan kita sebesar Rp 1,2 juta rupiah. Nantinya kita juga akan mengusulkan kembali untuk tahap berikutnya," katanya saat dihubungi, Minggu (1/8/2021).
Pihaknya pun bekerja sama dengan para camat yang berada di wilayah Kabupaten Lebak untuk mendata pelaku usaha yang berada di wilayahnya untuk didaftarkan dalam pengajuan bantuan stimulus tersebut.
Ia mengatakan untuk persyaratan pengajuan cukup hanya menyertakan KTP, KK dan Surat Tanda Usaha kepada Kecamatan untuk nantinya disampaikan kepada pihaknya.
Kendati begitu pihaknya tidak dapat memastikan usulan tersebut akan diberikan secara menyeluruh oleh pihak Kementerian Koperasi dan UKM RI.
"Tidak sulit seperti bantuan pada umumnya. Bantuan ini bertujuan untuk membangkitkan lagi sektor UMKM yang sempat lesuh akibat Pandemi dan PPKM beberapa waktu terakhir," tegasnya.
Ia pun berharap agar masyarakat dapat bertahan dalam menghadapi gempuran Pandemi yang sangat menyulitkan sektor pelaku usaha.
Dirinya juga akan terus mendata para pelaku usaha yang ada di Kabupaten Lebak yang terdampak akibat pandemi Covid-19 selama satu tahun terakhir.
"Untuk itu kita sekarang ini terus melakukan pendataan kepada para pelaku usaha binaan kita. Karena memang cukup banyak sekali UKM binaan kita yang dalam hal ini terdampak akibat pandemi," pungkasnya. (kontributor banten/yusuf permana)