Eko Yuli Irawan, Seorang Anak tukang Becak yang Kini Sukses di Olimpiade Tokyo 2020 (Foto: Ist)

Opini

Berharap Indonesia Raya Berkumandang

Rabu 28 Jul 2021, 06:25 WIB

Oleh Hari Bukhari, Wartawan Poskota

THAILAND dan Filipina, dua negara kompetitior Indonesia di kancah ASEAN sejauh ini sudah meraih medali emas dalam keikutsertaannya di Olimpiade Tokyo 2020 23 Juli-8 Agustus 2021.

Sementara Indonesia baru mendapat satu medali perak dan satu perunggu. Medali perak dipersembahkan lifter Eko Yuli Irawan yang tampil di kelas 61 kg putra. Lifter berusia 31 tahun itu meraih total angkatan 302 kg (snatch 137 kg, dan clean and jerk 165 kg) Ini adalah medali keempat yang diraih Eko dalam keikutsertaannya di ajang olimpiade.

Eko meraih medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008, Olimpiade London 2012 kemudian medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan kini di Olimpiade Tokyo 2020.

Sedang medali perunggu buat kontingen Merah Putih, juga dari cabang angkat besi atas nama lifter putri Windy Cantika Aisah di kelas 49 kg. Atlet berusia 19 tahun ini membukukan total angkatan 194 kg (snatch 84kg, dan clean and jerk 110 kg).

Medali emas di kelas ini diraih lifter China,  Hou Zhihui yang meraih total angkatan 210 kg (94 kg snatch dan clean and jerk 116 kg).  Lifter India, Mirabi Chanu Saikhim meraih medali perak dengan total angkatan 202 kg (snatch 87 kg dan 115 kg clean and jerk).

Atlet Thailand yang meraih medali emas yakni Panipak Wongpattanakit. Taekwondoin berusia 23 tahun in meraih medali emas di kelas terbang. Sukses Panipak ini sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai Ratu Kelas Terbang. Ia sebelumnya juga berjaya di Kejuaraan Dunia Taekwondo 2020.

Sedang medali emas bagi Filipina didapat dari cabang angkat besi melalui lifter Hidilyn Diaz yang tampil di kelas 55 kg putri. Lifter 30 tahun ini membukukan total angkatan 224 kg (snatch 97 kg dan clean and jerk 127 kg) yang merupakan rekor Olimpiade.

Kontingen Indonesia tak perlu berkecil hati. Masih ada harapan untuk meraih medali emas terutama lewat cabang bulutangkis. Sejauh ini pebulutangkis masih dalam on the track untuk meraih medali emas.

Di sektor ganda putra misalnya, asa melihat All Indonesia Finals sejauh ini masih terjaga. Marcus Fernandi Gideon/Kevin Sanjaya  di pol atas akan menghadapi Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) di babak perempatfinal yang akan dimulai pada hari Kamis (29/7)

Sedang di pol bawah, Hendra Setiawan/Muhamad Ahsan akan menghadapi ganda kedua Jepang, Takhesi Komura/Keigo Sonoda. Baik Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra memiliki peluang yang besar untuk menang atas lawan-lawannya sekaligus mengamankan tiket semifinal.

Dalam enam pertemuannya melawan Aaoron Chia/Soh Wooi Yik, The Minions sejauh ini belum pernah kalah. Penampilan Kevin/Marcus meski sempat kalah dari ganda Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin di babak penyisihan, masih tetap konsisten.

Begitu juga dengan Hendra/Ahsan yang meraih tiga kemenangan di babak penyisihan. Pasangan ini di atas kertas masih bisa menjinakan Komura/Sonoda.

Kita tentunya semua berharap lagu Indonesia Raya bisa berkumandang di Olimpiade Tokyo 2020. Cabang bulutangksi menjadi tumpuan seperti yang ditorehkan pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lalu.

Tags:
Olimpiade Tokyo 2020Indonesia baru mendapat satu medali perak dan satu perungguEko Yuli IrawanOlimpiade Beijing 2008Olimpiade London 2012Olimpiade Rio de Janeiro 2016lifter putri Windy Cantika AisahPanipak WongpattanakitKejuaraan Dunia Taekwondo 2020

Administrator

Reporter

Administrator

Editor