JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus Covid-19 di Indonesia masih terus melonjak, hingga kini pemerintah masih terus berupaya untuk menekan penyebarannya.
Langkah penanganan Covid-19 yang saat ini sedang ditekankan oleh pemerintah adalah pengurangan mobilitas dengan cara menerapkan PPKM, dan lakukan program vaksinasi.
Hingga kini Covid-19 memang belum ada obat penyembuhnya yang pasti.
Namun ternyata selain vaksin, ada pula obat-obat lain yang kabarnya bisa menyembuhkan pasiennya dari virus Corona seperti plasma konvalesen.
Namun menurut Guru Besar Bidang Farmasetika Universitas Islam Indonesia, Prof Yandi Syukri, obat Covid-19 sebenarnya sudah sejak lama tertulis dalam Alquran
“Belakangan ini, data ilmiah dari Al-Qur'an meningkat seiring dengan penyelidikan ilmiah modern. Ternyata banyak ayat dalam Al-Qur'an yang menjelaskan pentingnya tumbuhan,” kata Yandi.
Lantas obat apa saja yang sudah tertulis di dalam Alquran?
Ada 27 spesies tumbuhan yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadist. Beberapa tumbuhan di antaranya mudah ditemukan di Indonesia, yaitu jinten hitam (habatussauda), madu, bawang putih, kurma, labu, zaitun, adas, delima, anggur, kayu arak atau siwak, bawang merah, tin, jelay, dan jahe.
Di antara tanaman itu, ada beberapa yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi obat Covid-19. Tanaman itu adalah jahe dan jinten hitam.
Menurutnya, hal itu berdasarkan penemuan data ilmiah dari Alquran belakangan ini dengan seiring meningkatnya penyelidikan ilmiah modern.
"Banyak ayat dalam Al-Qur'an yang menjelaskan pentingnya tumbuhan," kata Prof Yandi Syukri.
Lanjutnya, salah satu studi pemodelan molekul (molecular docking) untuk memprediksi interaksi protein host-virus di lokasi masuknya SARS-CoV-2 menunjukkan efek penghambatan konstituen jahe (Zingiber officinale) sebagai penghambat masuk virus SARS-CoV-2 dengan menggunakan semua protein inang dan asal virus.
Selain itu, jahe merupakan suplemen peningkat kekebalan alami, serta bahan penyusun formulasi herbal yang direkomendasikan oleh Badan POM sebagai tindakan pencegahan untuk meningkatkan kekebalan tubuh setelah wabah Covid-19.
Adapun jinten hitam atau habatussauda, kata dia, memiliki aktivitas antivirus, antioksidan, antiradang, antikoagulan, imunomodulator, bronkodilator, antihistaminik, antitusif, antipiretik, dan analgesik.
"Sehingga ini akan menjadi kandidat herbal potensial untuk mengobati pasien dengan Covid- 19," ujarnya (cr09)