JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma mengungkapkan berdasarkan data per Jumat (23/7/2021) pihaknya mencatat terdapat 107 permintaan pemulasaraan jenazah dengan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
Namun dari jumlah tersebut, kata Dhany, belum pasti jenazah meninggal disebabkan Covid-19. Ia hanya mengatakan, data tersebut diraih berdasarkan permintaan warga yang ingin keluarganya dimakamkan dengan protap Covid-19.
"Itu permohonan ya, belum tentu semua itu karena Covid-19. Karena ada yang meninggal di rumah (bukan Covid), namun ada juga yang karena Covid. Saat ini data terakhir ada 107, artinya ada permohonan dari warga dengan pemulasaraannya itu dengan protokol Covid-19," ungkapnya, Jumat (23/7/2021).
Dhany Sukma menyampaikan, antisipasi warga isolasi mandiri (isoman) yang meninggal dunia, perlu adanya penyampaian informasi secara terbuka. Jika ada warga yang tengah menjalani isolasi tentu harus dilaporkan ke RT maupun RW setempat.
"Misalnya dalam lingkungan itu ada yang kena ya, laporkan ke Posko. Nanti di Posko itu akan mendatangi untuk mengecek memantau kesehatannya kemudian melalukan PCR, nanti setelah itu bisa ditracing," katanya.
Jika warga tengah menjalani isolasi mandiri namun tidak melaporkan ke posko Covid-19 atau ke RT dan RW setempat, Dhany cemas kondisi itu akan menjadikan kasus yang lebih berat lagi atau kasus semakin meningkat.
"Makanya yang kita lakukan adalah keterbukaan peran RT RW dan dasawisma. Kalau ada warga yang sakit di rumah laporkan. Kami imbau juga kepada lingkup penghuni rumah untuk memberikan informasi ke RT nanti baru disampaikan ke Posko," ucapnya. (cr05)