Saleh Partaonan Daulay. (foto: poskota.co.id/rizal siregar)

Nasional

DPR Apresiasi Kimia Farma Tunda Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong Individu Berbayar

Senin 12 Jul 2021, 18:49 WIB

JAKARTA, POSKOTA. CO.ID - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akhirnya menunda pelaksanaan vaksinasi gotong royong untuk individu berbayar, karena banyak diprotes.

"Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya," demikian kutipan surat edaran yang dikeluarkan pihak Kimia Farma.

Anggota Komisi IX DPR dan juga Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay mengapresiasi langkah cepat pemerintah yang menunda pelaksanaan vaksin gotong royong individual berbayar.

"Itu artinya, pemerintah mendengar dan menyahuti suara dan aspirasi masyarakat. Apalagi, kegiatan ini sempat menyita perhatian dan tanggapan publik," terang Saleh Daulay di Jakarta, Senin (12/7/2021).

"Saya tentu senang kegiatan ini ditunda. Dengan begitu, pemerintah bisa mengalkulasi lagi untung rugi penerapan vaksin berbayar individual ini."

Saleh Daulay yang berasal dari daerah pemilihan Sumatera Utara II ini juga  mengusulkan agar pemerintah membatalkan vaksin gotong royong individual berbayar ini.

Tidak ada salahnya jika PMK 19/2021 direvisi dan dikembalikan kepada semangat awal vaksinasi, gratis. Dengan begitu, setiap anggota masyarakat memiliki akses yang sama dalam memperoleh vaksinasi.

"Saya yakin masyarakat akan mendukung jika program itu tidak hanya ditunda, tetapi dibatalkan. Bagaimana pun juga, vaksinasi gratis pasti akan lebih populis dan mudah diterima daripada vaksinasi berbayar," terang Saleh Daulay.

Ia menambahkan dirinya tetap menyetujui vaksin gotong royong untuk para pekerja. Vaksin gotong royong ini biayanya tidak memberatkan para pekerja karena dibebankan kepada badan hukum/ badan usaha/ pengusaha.

"Format seperti inilah sebetulnya yang dimaksud gotong royong. Ada pihak yang secara sadar dan sukarela membantu pemerintah dalam program vaksinasi nasional," pungkasnya.

Saleh Daulay juga mendesak pemerintah untuk mempercepat program vaksinasi nasional.

Sebagaimana target yang disampaikan presiden, akhir 2021 ini diharapkan sudah dilaksanakan vaksinasi sebanyak 70 persen jumlah penduduk. Itu setara dengan 181,5 juta orang. Jika dosis yang diberikan 2 kali, jumlah vaksin yang dibutuhkan adalah 363 juta dosis. (johara)

Tags:
DPR Apresiasi Kimia FarmaDPRKimia FarmaTunda Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong Individu BerbayarVaksinasi Gotong Royong Individu BerbayarVaksinasi Gotong Royong

Reporter

Administrator

Editor