ADVERTISEMENT

Tenaga Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Mogok Kerja di RSUD Subang, DPR Mendesak Pemerintah Beri Perhatian

Minggu, 11 Juli 2021 16:04 WIB

Share
DPR RI Fraksi PAN, Guspardi Gaus. (foto: rizal)
DPR RI Fraksi PAN, Guspardi Gaus. (foto: rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sedang sangat dibutuhkan masyarakat, namun tim pemulasaraan jenazah Covid-19 di RSUD Ciereng, Kabupaten Subang, Jawa Barat,  mogok kerja.

Alasannya mereka tak kunjung mendapatkan uang insentif selama 16 bulan yang menjadi hak mereka. 

Menyikapi hal tersebut anggota DPR Fraksi PAN, Guspardi Gaus menyatakan prihatin dan mendesak Pemkab Subang untuk segera membayarkan uang isentif bagi tenaga pemulasaraan yang sudah menjadi hak mereka.

Dapat dibayangkan, para tenaga pemulasaraan yang telah bekerja mengurus pemakaman jenazah Covid-19 dimana mereka sangat rawan terpapar Covi-19.

Guspardi mengatakan, mereka bernapas di balik masker dan mengenakan pakaian hazmat selama berjam-jam.

Beban tugas yang berat tentu bisa membuat imunitas turun.

"Tenaga pemulasaraan jenazah Covid-19, sama beresikonya dengan tenaga medis karena taruhannya nyawa. Walau sudah bekerja berbulan-bulan dengan resiko tertular, isentif untuk belasan tenaga pemulasaraan Covid-19 belum juga dibayarkan. Ini kan memiriskan," ujar Guspardi Minggu (11/7/2021). 

Anggota Komisi II DPR inipun meminta kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) supaya bertindak cepat, mengingatkan dan memberikan teguran kepada kepala daerah yang belum membayarkan insentif untuk tenaga pemulsaraan.

Teguran serupa juga penting diberikan kepada kepala daerah yang juga belum merealisasikan insentif bagi tenaga kesehatan (nakes) di beberapa daerah di Indonesia. 

Dengan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi hampir seluruh tanah air pada akhir-akhir ini, menuntut perhatian serius dan kerja keras dari semua pihak. 

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Sumiyati
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT