ADVERTISEMENT

Selain Delta, ada Alpha, Beta, Gamma, Kappa dan Lamda

Rabu, 7 Juli 2021 09:45 WIB

Share
Karikatur: Selain Delta, ada Alpha, Beta, Gamma, Kappa dan Lamda. (Kartunis/Poskota.co.id)
Karikatur: Selain Delta, ada Alpha, Beta, Gamma, Kappa dan Lamda. (Kartunis/Poskota.co.id)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JANGAN anggap remeh. Ini kata paling tepat bagi mereka yang masih mengabaikan protokol kesehatan (prokes) ketika beraktvitas di luar rumah. Ketika berinteraksi dengan banyak orang, apalagi pada acara yang menyebabkan kerumunan.

Memang sih, beraktivitas dan berkumpul adalah hak setiap orang. Tetapi ada hak orang lain juga, karena sesuatu alasan, tidak ingin berkumpul, menjauhi kerumunan.

Yang diperlukan adalah saling memahami, menghargai, dan menghormati. Dan, tak kalah pentingnya saling menjaga privacy dan saling melindungi. Menjaga privacy diri berarti menjaga privacy orang lain, begitu pun melindungi diri sendiri, berarti ikut melindungi orang lain.

Menerapkan protokol kesehatan bertujuan melindungi diri sendiri dari kemungkinan tertular Covd-19, tetapi aktivitas tersebut sejatinya sudah ikut membantu melindungi orang lain dari paparan yang sama.

Perlindungan diri inilah yang sekarang harus lebih ditingkatkan. Tak hanya karena melonjaknya kasus positif, kian merebaknya penyebaran virus, juga kecepatan penyebaran akibat masuknya varian baru corona.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta seperti dirilis awal bulan Juli ini, telah menemukan varian baru Covid-19 di wilayah Ibu Kota dengan nama Kappa B.1617.1. Virus ini pertama kali ditemukan di India seperti varian Delta B.1617.2 yang sudah lebih dulu merambah negeri kita.

Dengan varian baru ini, menuntut kewaspadan  lebih tinggi dari masyarakat karena memiliki memiliki kecepatan penyebaran lebih tinggi.

Hasil pelacakan yang dilakukan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, menemukan 128 kasus varian baru di Jakarta, termasuk varian of concern (VoC), yakni 111 varian Delta, 11 varian Alpha, 5 varian Beta dan 1 varian Kappa.

Yang lebih diwaspadai varian ini teridentifikasi menyerang semua golongan mulai dari anak usia 0-5 tahun hingga lansia ke atas.

Di luar itu, tampaknya varian baru corona terus bermunculan. Selain yang telah disebutkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan varian baru dengan nama C.37 atau Lamda.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT