Pedagang daging di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur,(ifand)

Jakarta

Pandemi Covid-19, Pedagang Daging Sapi Juga Ikut Kena Imbas

Senin 05 Jul 2021, 08:37 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pandemi Covid-19 yang hingga kini masih melanda, membuat semua perekonomian terpuruk.

Salah satunya adalah para pedagang daging sapi lokal di pasar Jatinegara, Jakarta Timur, yang kesulitan menjual dagangannya dan tak pernah habis.

Angga (49), pedagang daging sapi ini mengaku, saat ini sangat sulit menjual dagangannya di masa Pandemi.

Menurutnya, meski sudah belasan tahun menjajakan daging segar, baru satu tahun terakhir ia merasa kesulitan menghabiskan dagangan daging sapi.

"Semenjak Pandemi jualan susah banget, yang paling parah setahun belakangan ini dagangan nggak pernah habis," katanya, Minggu (4/7/2021).

Sejak Pandemi ini, kata Angga, sejumlah langganannya seperti tukang bakso, restauran dan catering banyak yang libur karena terdampak Covid-19.

Dan karena banyaknya yang libur, setiap hari daging sapi selalu tersisa sekira 20 kilogram dari total penjualan 50 kilogram.

"Sebelum pandemi kita pasti habis 50 kilogram, karena langganan selalu beli. Sekarang mereka pada nggak jualan makanya sisa terus," ujarnya.

Selain pelanggan tidak ada yang beli, kata Angga, menjelang lebaran 2021 kemarin harga daging sapi naik dari Rp120 ribu menjadi Rp140 ribu.

Meski biasanya setelah lebaran Idul Fitri harga daging sapi turun lagi, namun kini harganya masih stabil.

"Sudah langganan nggak ada, harganya tinggi, ya lengkap sudah. Jadinya pembeli semakin sedikit," tuturnya.

Atas hal tersebut, Angga mengaku, terkadang mengemis kepada pelanggannya untuk beli daging ditempatnya. Tapi beberapa pelanggan menolak membeli karena memang libur selama pandemi Covid-19 dan belum berjualan secara normal.

"Sudah saya telponin satu-satu pelanggan biar dagangannya habis, tapi ya belum rejeki juga," imbuhnya.

Yang paling terasa, sambung Angga, ketika dirinya sudah senang saat langganannya yang merupakan perusahaan catering memesan daging.

Namun karena dampak Covid-19 resepsi pernikahan dibatalkan sehingga ia gagal mendapatkan untung.

"Dua Minggu lalu pesanan saya dibatalin karena tak boleh ada resepsi pernikahan akibat diberlakukannya PPKM Mikro, total sudah dua kali saya dibatalin di bulan ini," kenangnya.

Atas permasalahan ini, Angga berharap, pemerintah punya solusi untuk mengatasi keluhan pedagang di pasar. Jangan sampai kesulitan pedagang semakin menjadi karena yang dikhawatirkan banyak pedagang yang akan gulung tikar.

"Mudah-mudahan ya ada bantuan untuk kami, paling tidak bantu menurunkan harga daging agar pembeli kembali datang dan barang dagangan bisa habis lagi," tukasnya. (Ifand)

Tags:
pandemi covid-19pedagang-daging-sapiJuga Ikut Kena Imbasdagangan tidak pernah habisakibat katering banyak tutupkhawatir gulung tikar

Reporter

Administrator

Editor